Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Bangka Belitung, Daerah Dua Pulau yang Kaya Timah

Kompas.com - 11/02/2022, 15:19 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, yang berdekatan dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Ibu kota provinsi berada di Pangkalpinang

Dari hasil sensus penduduk 2020, jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjumlah 1.455.678 jiwa.

Meskipun, Kepulauan Bangka Belitung termasuk provinsi baru, namun wilayah ini memiliki banyak potensi.

Berikut fakta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:

1. Pulau Bangka dan Pulau Belitung

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dua pulau besar, yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Ada juga pulau-pulau kecil lainnya.

Baca juga: Logam Tanah Jarang di Kepulauan Bangka Belitung akan Dilindungi Pergub

Pada zaman kerajaan, kawasan ini masuk dalam kekuasaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram.

Setelah menjadi daerah jajahan Inggris pada 10 Desember 1816, Bangka Belitung diserahkan pada Belanda yang serah terimanya dilakukan di Muntok.

Pada masa penjajahan Belanda, terjadi perlawanan yang dilakukan oleh Depati Barin. Lalu, perlawanan dilanjutkan oleh puteranya Depati Amir. Akhirnya, ia mengasingkan diri ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Selama masa penjajahan, banyak kekayaan pulau ini yang dirampas penjajah. Namun, Bangka Belitung mempu bertahan serta melakukan sejumlah perlawanan.

Baca juga: Terminal Baru Bandara Depati Amir Dilengkapi Fasilitas Mewah

Pada 2000, Bangka Belitung resmi menjadi wilayah otonom dan tidak lagi menginduk pada Sumatera Selatan.

Penetapan Bangka Belitung sebagai provinsi berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000.

2. Bangka Belitung Penghasil Timah

Bangka Belitung dikenal sebagai satu-satunya daerah penghasil timah di Indonesia. Bahkan, nama Bangka berasal dari wangka yang artinya timah.

Di pasar internasional, timah dari Bangka Belitung dilabeli Banka Tin, artinya timah yang memiliki karakter khusus dan memiliki kualitas terbaik.

Baca juga: Saat Equinox, Kepulauan Bangka Belitung Justru Lembab Berawan

Industri timah telah berlangsung sejak abad ke-19, pada era kolonial, lalu industri tersebut dikelola oleh pemerintah setelah kemerdekaan. PT Timah merupakan salah satu perusahaan negara yang mengelola timah dari Bangka belitung, perusahaan ini berdiri pada 1976.

3. Penduduk Bangka Belitung Orang Suku Laut

Penduduk di Pulau Bangka Belitung merupakan orang suku laut yang telah teralkutirasi dengan Malaka, Riau Kepulauan, Sulawesi, Kalimantan, maupun Suku Bugis.

Kondisi ini ditambah dengan kedatangan masyarakat dari Minangkabau, Jawa, Banjar, Kepulauan Bawean, Aceh, serta beberapa suku lainnya yang telah terlebih dahulu melebur.

Percampuran tersebut menghasilkan generasi baru, yaitu Orang Melayu Bangka Belitung.

Bahasa yang paling dominan digunakan adalah bahasa Melayu yang juga disebut sebagai bahasa daerah.

Baca juga: BMKG Prediksi Kepulauan Bangka Belitung Dilanda Cuaca Ekstrem

Namun, adanya keanekaragaman suku bangsa di wilayah tersebut, alhasil bahasa yang digunakan antara lain bahasa Mandarin dan bahasa Jawa.

4. Bandara Depati Amir

Bandara udara di Provinsi Kepulauan Riau bernama Bandara Udara Depati Amir atau Depati Amir Airport.

Bandara yang juga dikenal sebagai Bandar Udara Pangkal Pinang adalah bandara udara yang terletak di Kota Pangkal Pinang.

Bandara telah dibangun sejak penjajahan Jepang pada 1942, sebagai pertahanan dari serangan sekutu.

Pelepasan pasukan untuk pengamanan ibukota di Bandara Depati Amir, Rabu (7/10/2020).Polda Babel. Pelepasan pasukan untuk pengamanan ibukota di Bandara Depati Amir, Rabu (7/10/2020).

Sesuai surat Sekjen Dephub No 378/TLK/DEPHUB/VIII/85 tanggal 22 Agustus 1985 nama pelabuhan udara diubah menjadi Bandara Udara.

Sedangkan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri perhubungan No SK.1/AU.106/PHB-99 tanggal 25 Agustus 1999, nama Bandara Udara

Baca juga: Calon Penumpang di Bandara Depati Amir Diminta Hubungi Maskapai

Pangkalpinang diubah menjadi Bandara Udara Depati Amir.

5. Lempah Kuning Makanan Khas Bangka

Lempah Kuning atau lempah nanas merupakan masakan yang umum di Pulau Bangka.

Lempah Kuning merupakan sup ikan dengan buah nanas. Rasa masakan ini pedas dan biasanya disantap dengan nasi.

Bahan pembuat lempah kuning dapat menggunakan ikan, ayam, maupun daging sapi.

6. Ritual Adat Buang Jung

Ritual adat Buang Jung dilaksanakan setiap tahun. Ritual adat ini dilakukan terutama jika alam dianggap telah mengalami perubahan, seperti angin laut yang berhembus kencang dan air laut pasang, antara Juni dan Juli.

Baca juga: Pemerintah Bedah 10.634 Rumah di Kepulauan Bangka Belitung

Daya tarik tradisi ini adalah seorang laki-laki Sawang yang memperlihatkan keahlian berdiri di atas dua buah tiang kayu.

Selain berdiri, ia juga menari mengikuti alunan gendang yang dimainkan sendiri selama beberapa menit.

Adapun, ketinggian kayu mencapai kurang lebih 5 meter dari permukaan tanah, atau biasa disebut tiang jitun. (Editor: Yuharrani Aisyah)

Sumber: babelprov.go.id, ejournal.borobudur.ac.id, dan kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com