Setelah itu, pembangunan jalan hanya melebarkan jalan, karena jalan penghubung Pekalongan sampai Surabaya sudah ada. Baru, jalan dari Surabaya sampai Panarukan dibuka oleh Dandels.
Hanya saja, ketiadakaan pembayaran dari bupati kepada para pekerja menjadi penyebab kerja wajib menjadi kerja paksa.
Jalan Raya Anyer - Panarukan dibangun Daendels selebar 7,5 meter.
Jalan raya tersebut dibatasi lapisan batu di dua sisinya, agar tidak terkikis air yang mengalir.
Setiap 1506,9 meter diberi tanda berupa paal atau tonggak dari batu.
Paal tersebut berfungsi sebagai tanda untuk memudahkan perawatan dan perbaikan jalan.
Pada sisi kiri dan kanan jalan dibangun selokan yang berfungsi sebagai saluran air, sehingga air tidak menggenang di jalan raya.
Pembangunan jalan itu, sempat berganti nama menjadi Jalan Raya Pos atau Goote Postweg.
Pembangunan Jalan Raya Anyer - Panarukan melewati Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Cadas Pangeran, Majalengka, Cirebon sampai Jawa Tengah.
Baca juga: Mengapa Daendels Dipanggil Pulang ke Belanda?
Dari Cirebon sampai Surabaya, pembangunan jalan berada di wilayah jalur pantai utara.
Jalan terbaik dan terpanjang pada masa itu bukan hanya ide Daendels, melainkan ada instruksi atasannya, yaitu Napoleon Bonaparte.
Editor: repository.syekhnurjati.ac.id, ://intisari.grid.id/re, dan https://www.tribunnewswiki.com/2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.