Sedangkan anak laki-laki tidak memiliki hak pusaka tinggi, tetapi ia hanya berhak mengusahakan. Seorang laki-laki hanya boleh mengambil sebagian dari hasil harta warisan sesuai usahanya. Tetapi, dia tidak dapat mewariskan pada anaknya.
Baca juga: Asal-usul dan Budaya Matrilineal Suku Minangkabau
Kalau, ia meninggal maka harta itu akan kembali ke ibunya atau adik perempuan maupun kemenakan perempuannya.
Rumah Gadang
Dalam sistem matrilineal, satu rumah gadang dihuni oleh satu keluarga. Rumah ini berfungsi untuk kegiatan-kegiatan adat dan tempat tinggal.
Keluarga yang mendiami rumah gadang adalah orang-orang yang seketurunan yang dinamakan saparuik (dari satu perut) atau setali darah menurut garis keturunan ibu.
Yang disebut saparuik adalah ibu, anak laki-laki dan anak perempuan dari ibu, saudara laki-laki ibu, saudara perempuan ibu beserta anak-anaknya, atau cucu-cucu ibu dari anak perempuannya disebut saparuik.
Sedangkan ayah (suami ibu) tidak termasuk keluarga di rumah gadang istrinya. Tetapi, dia menjadi anggota keluarga dari paruik rumah gadang tempat ia dilahirkan (ibunya).
Baca juga: Tari Piring dari Minangkabau, Persembahan untuk Para Dewa
3. Tradisi Bajapuik (dijemput)
Tradisi Bajapuik budaya orang minang dalam prosesi perkawinan. Karena orang minang menganut sistem matrilenial atau garis keturunan ibu. Posisi laki-laki dalam rumah gadang adalah "pendatang".
Maka, pihak perempuan harus menjemput pihak laki-laki agar datang ke rumah gadang dan menjadi bagian keluarga besar.
Dalam perkawinan di masyarakat Pariaman disebut dengan manjapuik marampulai (menjemput pengantin pria).
Dalam tradisi di daerah Pariaman, tradisi manjapuik diikuti tradisi bajapuik, dimana pihak perempuan memberikan sesuatu kepada pihak laki-laki berupa uang jupuik (uang jemput) dan uang hilang.
Baca juga: Rumah Gadang dan Rangkiang, Bangunan Tradisional Minangkabau
Kebanyakan uang japuik dan uang hilang ditentukan dari status sosial marampulai (pengantin pria).
4. Mandi Balimau
Mandi Balimau merupakan tradisi, khususnya warga Kota Padang setiap menyambut bulan suci ramadan. Sehari sebelum pelaksanaan puasa akan terlihat masyarakat berbondong-bondong mandi bersama di Sungai Batang Kuranji dan Sungai Lubuk Mintutun.