KOMPAS.com - Wilayah selatan Jawa kabarnya dihantui oleh ancaman gempa megathrust.
Hal ini mengemuka pasca kejadian gempa berkekuatan magnitudo 6,7 yang berpusat di 52 kilometer Barat Daya Sumur-Banten pada Jumat (14/1/2022).
Baca juga: Gempa Megathrust Selat Sunda Bisa Memicu Gelombang Tsunami, Ini Saran Mitigasi Menurut Ahli
Masyarakat pun banyak mengungkapkan keresahan karena menganggap gempa megathrust akan menyebabkan kerusakan dan tsunami dahsyat, padahal yang dimaksud bukan demikian.
Baca juga: Gempa Banten Disebut Gempa Megathrust Jawa, Apa Itu?
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya @daryonobmkg pernah menjelaskan terkait apa arti gempa megathrust.
Baca juga: BMKG: Gempa Pacitan dan Yogyakarta Bukan Gempa Megathrust
“Disebut gempa megathrust jika gempa berpusat di bidang kontak antar lempeng kedalaman kurang dari 45-50 km. Subduksi masih landai blm menukik. Kalau sudah di bawah bidang kontak maka slab menukik, disini disebut zona benioff,” kata Daryono pada Minggu (11/4/2021) seperti dikutip Kompas.com.
Disebut gempa megathrust jk gempa berpusat di bidang kontak antar lempeng kedalamn kurang dr 45-50 km. Subduksi msh landai blm menukik. Kl sdhh dibawah bidang kontak mk slab menukik, disini dsbt zona benioff. Gempa jatim kmrn di bawah kontak kuncian utama, di kdlmn 80 km pic.twitter.com/6iaePU9q6T
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) April 10, 2021
Melansir laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, zona megathrust sendiri sebenarnya hanya istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng (zona subduksi) di kedalaman dangkal.
Zona subduksi yang jadi pertemuan lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar”, dan kini populer disebut sebagai zona megathrust.
Seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan tidak selalu berkekuatan besar.
Data hasil monitoring BMKG menunjukkan, justru gempa dengan magnitudo kecil lebih banyak terjadi di zona megathrust, meskipun zona megathrust juga memiliki potensi untuk memicu terjadinya gempa besar.
Zona megathrust bukanlah hal baru karena sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.