Jemaah juga dilarang mengonsumsi makanan yang mengandung darah seperti daging dan sebagainya.
Selanjutnya, jemaah juga diharuskan membayar zakat diri kepada guru dalam jumlah yang cukup besar dan dimaksudkan di antaranya untuk menghindari azab kubur.
"Terus, jemaah yang melakukan kesalahan bisa menebus kesalahannya dengan cara membayar denda kepada guru," kata Afrizon.
Menurut Afrizon, ajaran ini ketahuan setelah seorang warga digugat cerai oleh istrinya.
"Ternyata istrinya masuk pengikut ajaran Bab Kesucian ini," kata Afrizon.
Afrizon mengatakan MUI Tanah Datar sudah mengeluarkan tausiah.
Pertama, mengajak masyarakat yang masuk ke dalam jemaah untuk bertaubat, berlepas diri dari jemaah, memperbaiki hubungan antar-keluarga dan masyarakat.
“Kalau tidak, maka dampak yang ditanggung bukan hanya di dalam hidup di dunia saja, tapi juga di akhirat karena ini sudah menyangkut dengan masalah akidah dan keyakinan,” kata Afrizon.
Tausiah kedua MUI Tanah Datar yaitu mengimbau masyarakat untuk waspada dan hati-hati terhadap segala bentuk ajaran dan pemahaman yang berbeda, tertutup, dan banyak kejanggalan.
Lalu, tausiah ketiga MUI Tanah Datar yaitu mengimbau pemerintah kabupaten, Kementerian Agama, Dinas pendidikan, dan pihak lainnya untuk memberikan perhatian yang lebih dan khusus terkait masalah akidah generasi saat ini.
Ajaran sesat dengan nama Bab Kesucian yang berkembang di Tanah Datar, Sumatera Barat diduga dibawa oleh seseorang yang berasal dari Padang.
Baca juga: Ajaran Sesat Bab Kesucian Berkembang di Tanah Datar, Pengikut Wajib Bercerai dengan Pasangan
Pembawa ajaran tersebut dipanggil dengan nama "Ayah" oleh pengikutnya.
"Berdasarkan keterangan mantan pengikutnya yang kita mintai keterangan, pembawanya disebut Ayah dan berinisial S (60) dari Padang," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Tanah Datar, Afrizon yang dihubungi Kompas.com, Jumat (14/1/2022).
Afrizon mengatakan warga tertarik masuk dalam pengajian Bab Kesucian karena S diduga seorang dukun yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
"Katanya S bisa menyembuhkan berbagai penyakit sehingga banyak warga yang tertarik. Dia seperti dukun," kata Afrizon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.