Blasius mengetahui kabar anaknya digigit ular dari dua orang teman Ipang.
Kepada Blasius dan keluarga, teman-teman Ipang menyampaikan bahwa Ipang digigit ular saat mereka hendak mengejar pencuri sapi di Suspini, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu.
Informasi itu, bagi Blasius, terdengar sangat janggal.
Sehingga, mereka akhirnya bersepakat untuk membawa kasus ini ke ranah hukum agar bisa mengetahui penyebab kematian Ipang.
Baca juga: AHY Pilih Leonardus Lelo Jadi Ketua DPD Demokrat NTT, Simpatisan Jeriko Bakar Atribut Partai
Blasius mengaku sudah melaporkan kasus itu ke Polres TTU. Namun, polisi meminta keluarga membawa rekam medis kematian Ipang.
Blasius kemudian mendatangi RSUD Kefamenanu untuk meminta rekam medis, tetapi ditolak oleh pihak rumah sakit.
Akhirnya, pada Rabu (5/2/2022), Blasius dan putrinya Mitha Berek, didampingi sejumlah anggota Polres TTU, mendatangi RSUD Kefamenanu.
Kedatangan Blasius dan polisi diterima Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu Theresia Mulowato.
Baca juga: Keluarga Adang Mobil Ambulans Pembawa Jenazah Pasien Covid-19, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 TTU
Dalam dialog bersama Theresia, Blasius kembali meminta kepada pihak RSUD Kefamenanu untuk memberikan hasil rekam medis.
Pihak keluarga meminta rekam medis ini karena ada dugaan bahwa kematian almarhum Petrus Berek tersebut bukan murni digigit ular, melainkan adanya unsur lain.
“Kami hanya ingin tahu hasil rekam medis itu seperti apa? Apakah anak kami ini meninggal karena dipagut ular atau karena unsur lain karena sempat dirawat di RSUD Kefamenanu ini sebelum meninggal dunia,” ungkap Blasius.
Baca juga: Demokrat: Pembakaran Atribut di NTT Dilakukan Kader Partai Lain