Salin Artikel

Perjuangan Blasius Mengungkap Kematian Anaknya yang Bekerja sebagai Sopir Pribadi Istri Bupati TTU

Anak yang dicintainya itu dimakamkan persis di belakang rumahnya di Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sesekali Blasius memandang ke arah beberapa orang kerabatnya yang berkumpul di rumah mereka, dengan sorot mata berkaca-kaca.

Sempat peluk ayah dan ibunya sebelum meninggal

Blasius masih belum percaya bahwa putranya disebut meninggal dunia akibat digigit ular pada Sabtu (18/12/2021).

Padahal, pada Jumat (17/12/2021) sore, Ipang masih terlihat segar bugar. Ipang pamit dari rumahnya untuk pergi ke rumah jabatan Bupati TTU.

Ipang adalah sopir pribadi dari Elfi Ogom, istri dari Bupati TTU Juandi David

Saat keluar dari rumahnya, Ipang mengenakan celana pendek, kaus, jaket putih, dan topi.

Blasius dan istrinya Yoneta Suni (54) mendengar kabar anaknya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada Jumat tengah malam pukul 23.00 Wita.

"Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi anak kami sudah sekarat. Dia sempat panggil dan peluk mamanya dan saya. Setelah dirawat di ruang ICU, anak kami akhirnya meninggal Sabtu subuh pukul 03.15 Wita," ungkap Blasius kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Tak temukan gigitan ular

Blasius sempat melihat kondisi anaknya, tetapi dia tidak menemukan ada tanda bekas gigitan ular di kaki ataupun anggota tubuhnya yang lain.

Hanya saja, kata Blasius, darah segar terus mengucur dari mata, telinga, hidung, dan anus putranya.

"Saya tahu persis, kalau dia kena gigit ular, pasti kakinya bengkak. Tapi ini tidak bengkak, hanya darah saja yang keluar terus-menerus sampai meninggal," kata Blasius.

Kepada Blasius dan keluarga, teman-teman Ipang menyampaikan bahwa Ipang digigit ular saat mereka hendak mengejar pencuri sapi di Suspini, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu.

Informasi itu, bagi Blasius, terdengar sangat janggal.

Sehingga, mereka akhirnya bersepakat untuk membawa kasus ini ke ranah hukum agar bisa mengetahui penyebab kematian Ipang.

Blasius mengaku sudah melaporkan kasus itu ke Polres TTU. Namun, polisi meminta keluarga membawa rekam medis kematian Ipang.

Blasius kemudian mendatangi RSUD Kefamenanu untuk meminta rekam medis, tetapi ditolak oleh pihak rumah sakit.

Akhirnya, pada Rabu (5/2/2022), Blasius dan putrinya Mitha Berek, didampingi sejumlah anggota Polres TTU, mendatangi RSUD Kefamenanu.

Kedatangan Blasius dan polisi diterima Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu Theresia Mulowato.

Dalam dialog bersama Theresia, Blasius kembali meminta kepada pihak RSUD Kefamenanu untuk memberikan hasil rekam medis.

Pihak keluarga meminta rekam medis ini karena ada dugaan bahwa kematian almarhum Petrus Berek tersebut bukan murni digigit ular, melainkan adanya unsur lain.

“Kami hanya ingin tahu hasil rekam medis itu seperti apa? Apakah anak kami ini meninggal karena dipagut ular atau karena unsur lain karena sempat dirawat di RSUD Kefamenanu ini sebelum meninggal dunia,” ungkap Blasius.

Sesuai pengamatan keluarga, di sekitar tubuh korban tidak terdapat bagian yang membekas akibat digigit ular.

Namun, ditemukan permukaan anus korban melebar dan kepala bagian belakang korban terdapat luka serius.

“Kami hanya minta dokter yang tangani anak kami itu harus jujur dan terbuka menyampaikan kepada kami terkait penyebab kematian anak kami. Apapun itu hasilnya, kami akan tetap tempuh jalur hukum dan melakukan otopsi jenazah korban untuk memastikan penyebab kematian korban secara hukum,” tegasnya.

Penjelasan rumah sakit

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu Theresia Mulowato mengatakan, sesuai aturan kedokteran, pihaknya tidak bisa memberikan hasil rekam medis kepada keluarga korban karena menjaga kerahasian dari penyakit yang diderita korban.

Namun, pihaknya hanya bisa memberikan penjelasan secara garis besar kepada keluarga korban terkait penyakit yang diderita korban dan penyebab kematian dari korban saja.

Akan tetapi, saat ini dokter yang menangani korban sementara cuti sehingga pihaknya belum bisa memenuhi permintaan keluarga.

Dokter Theresia berjanji akan menjadwalkan untuk melakukan pertemuan kembali dengan keluarga korban.

“Sesuai regulasi, rekam medis ini kan dokumen negara yang sifatnya rahasia sehingga kami tidak bisa memberikan kepada siapa pun termasuk keluarga," kata Theresia.

"Namun, untuk keluarga korban kami hanya bisa memberikan penjelasan secara garis besar saja, sedangkan hasil rekam medis secara tertulis akan diberikan apabila dimintai oleh pihak kepolisian,” lanjut dia.

Sementara itu, Direktur RSUD Kefamenanu Dery Fernandez mengaku belum bisa berkantor karena sedang sakit.

"Hari ini saya tidak masuk kantor sakit DBD. Besok saya lihat dan tindak lanjuti harapan keluarga," ujar Dery singkat.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/06/051000678/perjuangan-blasius-mengungkap-kematian-anaknya-yang-bekerja-sebagai-sopir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke