Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Blasius Mengungkap Kematian Anaknya yang Bekerja sebagai Sopir Pribadi Istri Bupati TTU

Kompas.com - 06/01/2022, 05:10 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wajah Blasius Berek (54) tertunduk lesu memandang makam putra semata wayangnya, Petrus Berek alias Ipang (27).

Anak yang dicintainya itu dimakamkan persis di belakang rumahnya di Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sesekali Blasius memandang ke arah beberapa orang kerabatnya yang berkumpul di rumah mereka, dengan sorot mata berkaca-kaca.

Baca juga: Kakek di Kupang Terluka Parah Setelah Ditabrak Mahasiswa, Polisi: Pengendara Motor Melaju Kencang

Sempat peluk ayah dan ibunya sebelum meninggal

Blasius masih belum percaya bahwa putranya disebut meninggal dunia akibat digigit ular pada Sabtu (18/12/2021).

Padahal, pada Jumat (17/12/2021) sore, Ipang masih terlihat segar bugar. Ipang pamit dari rumahnya untuk pergi ke rumah jabatan Bupati TTU.

Ipang adalah sopir pribadi dari Elfi Ogom, istri dari Bupati TTU Juandi David

Saat keluar dari rumahnya, Ipang mengenakan celana pendek, kaus, jaket putih, dan topi.

Blasius dan istrinya Yoneta Suni (54) mendengar kabar anaknya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada Jumat tengah malam pukul 23.00 Wita.

"Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi anak kami sudah sekarat. Dia sempat panggil dan peluk mamanya dan saya. Setelah dirawat di ruang ICU, anak kami akhirnya meninggal Sabtu subuh pukul 03.15 Wita," ungkap Blasius kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 5 Januari 2022

Tak temukan gigitan ular

Blasius sempat melihat kondisi anaknya, tetapi dia tidak menemukan ada tanda bekas gigitan ular di kaki ataupun anggota tubuhnya yang lain.

Hanya saja, kata Blasius, darah segar terus mengucur dari mata, telinga, hidung, dan anus putranya.

"Saya tahu persis, kalau dia kena gigit ular, pasti kakinya bengkak. Tapi ini tidak bengkak, hanya darah saja yang keluar terus-menerus sampai meninggal," kata Blasius.

Baca juga: Buntut OTT Jaksa di NTT, Kadis PUPR TTU Dipanggil Kejaksaan Agung

Ilustrasi Polisi - Ilustrasi Polisi
Curiga hingga lapor polisi

Blasius mengetahui kabar anaknya digigit ular dari dua orang teman Ipang.

Kepada Blasius dan keluarga, teman-teman Ipang menyampaikan bahwa Ipang digigit ular saat mereka hendak mengejar pencuri sapi di Suspini, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu.

Informasi itu, bagi Blasius, terdengar sangat janggal.

Sehingga, mereka akhirnya bersepakat untuk membawa kasus ini ke ranah hukum agar bisa mengetahui penyebab kematian Ipang.

Baca juga: AHY Pilih Leonardus Lelo Jadi Ketua DPD Demokrat NTT, Simpatisan Jeriko Bakar Atribut Partai

Blasius mengaku sudah melaporkan kasus itu ke Polres TTU. Namun, polisi meminta keluarga membawa rekam medis kematian Ipang.

Blasius kemudian mendatangi RSUD Kefamenanu untuk meminta rekam medis, tetapi ditolak oleh pihak rumah sakit.

Akhirnya, pada Rabu (5/2/2022), Blasius dan putrinya Mitha Berek, didampingi sejumlah anggota Polres TTU, mendatangi RSUD Kefamenanu.

Kedatangan Blasius dan polisi diterima Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu Theresia Mulowato.

Baca juga: Keluarga Adang Mobil Ambulans Pembawa Jenazah Pasien Covid-19, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 TTU

Dalam dialog bersama Theresia, Blasius kembali meminta kepada pihak RSUD Kefamenanu untuk memberikan hasil rekam medis.

Pihak keluarga meminta rekam medis ini karena ada dugaan bahwa kematian almarhum Petrus Berek tersebut bukan murni digigit ular, melainkan adanya unsur lain.

“Kami hanya ingin tahu hasil rekam medis itu seperti apa? Apakah anak kami ini meninggal karena dipagut ular atau karena unsur lain karena sempat dirawat di RSUD Kefamenanu ini sebelum meninggal dunia,” ungkap Blasius.

Baca juga: Demokrat: Pembakaran Atribut di NTT Dilakukan Kader Partai Lain

Ilustrasi JenazahBBC Indonesia Ilustrasi Jenazah
Blasius meminta penjelasan soal gigitan ular.

Sesuai pengamatan keluarga, di sekitar tubuh korban tidak terdapat bagian yang membekas akibat digigit ular.

Namun, ditemukan permukaan anus korban melebar dan kepala bagian belakang korban terdapat luka serius.

“Kami hanya minta dokter yang tangani anak kami itu harus jujur dan terbuka menyampaikan kepada kami terkait penyebab kematian anak kami. Apapun itu hasilnya, kami akan tetap tempuh jalur hukum dan melakukan otopsi jenazah korban untuk memastikan penyebab kematian korban secara hukum,” tegasnya.

Baca juga: Mantan Ketua DPRD Kabupaten TTU Meninggal akibat Covid-19

Penjelasan rumah sakit

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu Theresia Mulowato mengatakan, sesuai aturan kedokteran, pihaknya tidak bisa memberikan hasil rekam medis kepada keluarga korban karena menjaga kerahasian dari penyakit yang diderita korban.

Namun, pihaknya hanya bisa memberikan penjelasan secara garis besar kepada keluarga korban terkait penyakit yang diderita korban dan penyebab kematian dari korban saja.

Akan tetapi, saat ini dokter yang menangani korban sementara cuti sehingga pihaknya belum bisa memenuhi permintaan keluarga.

Dokter Theresia berjanji akan menjadwalkan untuk melakukan pertemuan kembali dengan keluarga korban.

Baca juga: Partai Demokrat NTT Laporkan Pelaku Pembakaran Atribut Partai ke Polisi

“Sesuai regulasi, rekam medis ini kan dokumen negara yang sifatnya rahasia sehingga kami tidak bisa memberikan kepada siapa pun termasuk keluarga," kata Theresia.

"Namun, untuk keluarga korban kami hanya bisa memberikan penjelasan secara garis besar saja, sedangkan hasil rekam medis secara tertulis akan diberikan apabila dimintai oleh pihak kepolisian,” lanjut dia.

Sementara itu, Direktur RSUD Kefamenanu Dery Fernandez mengaku belum bisa berkantor karena sedang sakit.

"Hari ini saya tidak masuk kantor sakit DBD. Besok saya lihat dan tindak lanjuti harapan keluarga," ujar Dery singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com