KOMPAS.com - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) memeriksa belasan saksi terkait kasus perusakan fasilitas di Pondok Pesantren As-Sunnah, Bagek Nyaka, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
"Saat ini masih 17 saksi yang sudah diambil keterangannya," kata Kepala Bidhumas Polda NTB Kombes Pol Artanto di Mataram seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Duduk Perkara Massa Rusak Ponpes di Lombok Timur, Diduga Dipicu Ceramah soal Makam Keramat
Artanto menambahkan, belasan saksi itu berasal dari warga di sekitar lokasi yang menyaksikan langsung perusakan tersebut.
"Saksi yang diperiksa ini adalah mereka yang berada di TKP saat kejadian (perusakan) berlangsung," ujarnya.
Keterangan para saksi akan disesuaikan dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sejumlah barang bukti yang ditemukan.
"Jadi semua masih dalam proses penanganan kami," ucap dia.
Perusakan itu diduga merupakan buntut dari video berdurasi 19 detik yang memperlihatkan ceramah Ustaz MQ. Dalam video itu, ustaz tersebut diduga mendiskreditkan makam keramat para leluhur di Pulau Lombok.
Baca juga: Polisi Periksa Ustaz Pembuat Video Ceramah yang Diduga Picu Perusakan Ponpes di Lombok Timur
Artanto menyebut, situasi di pondok pesantren itu telah kondusif. Sejumlah personel dari Polres Lombok Timur dan Brimob Polda NTB telah bersiaga mengamankan lokasi.
"Karena TKP saat ini berstatus Quo, jadi Polres Lombok Timur dan Brimob melakukan pengamanan di lokasi. Kondisi terkini aktivitas pesantren sudah berjalan lancar dan tetap terpantau kondusif," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.