Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Massa Rusak Ponpes di Lombok Timur, Diduga Dipicu Ceramah soal Makam Keramat

Kompas.com - 05/01/2022, 08:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Massa yang terdiri dari 200 orang merusak Ponsok Pesantren As-Sunnah di Desa Bagik Nyaman, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, NTB pada Minggu (2/1/2022) dini hari sekitar 02.00 Wita.

Selain merusak bangunan, massa yang membawa senjata tajam juga merusak pondasi bakal Masjid Imam As Syafi'i.

Di laporan polisi, disebutkan massa yang melakukan perusakan menggunakan penutup wajah.

Baca juga: Polisi Periksa Ustaz Pembuat Video Ceramah yang Diduga Picu Perusakan Ponpes di Lombok Timur

Tanpa suara dan teriakan, mereka datang berbaris lalu merusak pagar depan markas As-Sunnah yang terbuat dari spandek.

Massa kemudian merusak pos satpam klinik ponpes. Kerusakan terparah terjadi di pondasi bakal masjid dan juga mobil yang dibakar massa.

Dilaporkan tak ada korban luka sata kejadian tersebut. 

Baca juga: Tanpa Teriakan, Massa Berpenutup Wajah Datangi dan Rusak Ponpes di Lombok Timur

Dipicu ceramah soal makam keramat

Perusakan pondok pesantren tersebut diduga dipicu oleh ceramah Ustaz MQ yang dianggap mengandung unsur ujaran kebencian dan mendiskreditkan tradisi warga Lombok yang ziarah ke makam leluhur.

"Diduga massa terprovokasi oleh potongan video yang isinya mendiskreditkan makam leluhur orang Lombok. Ini yang memicu dan akhirnya massa melakukan aksi perusakan," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto.

Baca juga: Tanpa Teriakan, Massa Berpenutup Wajah Datangi dan Rusak Ponpes di Lombok Timur

Terkait hal tersebut, tokoh agama, tokoh adat dan santri mendatangi Mapolda NTB pada Senin (3/1/2022).

Mereka meminta polisi menindak MQ atas ceramahnya tersebut.

"Ustaz MQ telah kita mintai keterangan dan hasil BAP-nya akan dipelajari dulu oleh penyidik," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, Selasa (4/1/2022).

Sementara itu Majelis Adat Sasak (MAS) meminta agar Ustaz MQ meminta maaf atas video tersebut.

Baca juga: Kasus Perusakan Ponpes di Lombok Timur, Polisi Imbau Warga Tak Terprovokasi

Isi ceramah MQ dalam video itu dinilai telah menistakan beberapa makam keramat yang ada di pulau Lombok.

"Apa yang kita rasakan di percakapan publik kita, ada gangguan dengan munculnya narasi- narasi yang menurut kami tidak pantas. Supaya tidak terjadi hal hal di luar kontrol maka kami serahkan ini pada aparat kepolisian," kata Lalu Bayu Windia, Ketua MAS.

Ia menegaskan MAS menolak segala bentuk sikap, perilaku, dan tutur kata yang dapat mencederai harmonisasi kehidupan masyarakat Sasak.

Baca juga: Gunakan Penutup Wajah, Sekelompok Massa Rusak Ponpes di Lombok Timur, Ini Penjelasan Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com