MATARAM, KOMPAS.COM - Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengimbau warga tidak terprovokasi terkait aksi perusakan Pondok Pesantren As-Sunnah di Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, oleh ratusan massa pada Minggu (2/1/2022).
Ia meminta warga tetap tenang dan tak mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya agar proses hukum berjalan lancar.
"Kepolisian Daerah NTB akan memberikan atensi khusus atas aksi sekelompok massa tidak dikenal yang mengakibatkan sejumlah fasilitas di pesantren As-Sunnah, Bagek Nyaka, rusak pada Minggu dini hari," kata Artanto, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Perusakan Ponpes di Lombok Timur Diduga akibat Potongan Video soal Makam, Polisi Buru Pelaku
Artanto mengatakan, kejadian tersebut diduga kuat karena tersebarnya potongan video ceramah yang mendiskreditkan sejumlah makam leluhur di Lombok.
Penyidik, kata dia, telah memeriksa sejumlah saksi dan meminta keterangan dari berbagai pihak terkait kasus perusakan maupun video ujaran kebencian yang beredar luas.
"Percayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan masyarakat agar tenang," jelasnya.
Artanto juga menekankan bahwa aparat telah melakukan pendekatan pada sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas).
Selain itu, warga juga telah mendatangi langsung Polda NTB untuk menyampaikan laporan terkait keberatannya terhadap ujaran dalam video tersebut.
Untuk itu warga diminta tetap tenang dan tidak melakukan tindakan kekerasan yang mengganggu jalannya proses penegakan hukum.
Baca juga: Terprovokasi Potongan Video Ceramah, Massa Rusak Ponpes di Lombok Timur
Masyarakat diharapkan menjaga ketertiban dan keamanan di Ponpes As-Sunnah maupun lokasi pembangunan masjid yang ada di kawasan tersebut.
"Kami juga menjaga rumah milik H. Sunardi selaku ketua pembangunan masjid yang menjadi sasaran perusakan oleh sekelompok orang tak dikenal," kata Artanto.
Polres Lombok Timur Bersama tim Brimob Polda NTB, telah melakukan pengamanan ekstra serta menjaga di dua titik lokasi kejadian.
Selain memperketat pengamanan dari Tim Sabara dan Kompi Brimob Lombok Timur, Polda NTB juga telah melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama agar tidak terprovokasi dan membantu meredam emosi warga.
"Kami imbau agar warga tetap tenang dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang hukum yang tengah dilakukan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.