Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kasus Mahasiswa Ditahan karena Cekoki Kucing dengan Ciu hingga Mati, Sempat Viral 2 Tahun Lalu

Kompas.com - 21/12/2021, 14:18 WIB
Rachmawati

Editor

Dari penjelasan sang ayah kepada pihak kampus, kucing tersebut diberi air kelapa karena keracunan setelah makan tikus yang mati.

"Jadi ada kucing tetangga ditemukan sekarat karena makan tikus yang mati karena diracun. Oleh si pemilik (AN) dkk (AAH, Ade, Riky) diupayakan ditolong dengan diminumi air kelapa disaksikan oleh bapak, ibu dan kakeknya AN," ujar Muqowim menirukan ucapan ayah AAH.

Sayangnya, AAH kemudian menggunggah video tersebut dalam Instastory-nya dengan narasi berbeda.

Baca juga: Hasil Otopsi Kucing Viral Positif Dicekoki Ciu, Ini Bahaya Alkohol pada Hewan

"AAH merekam kejadian itu dan membuat narasi konten yang sadis, menggambarkan penyiksaan kucing dengan ciu. Diunggah di Instagramnya," lanjutnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/10/2019

Setelah kasus tersebut mencuat ke publik, anggota Polsek Gondang datang ke rumah AAH dan mengamankan bangkai kucing dan sampel air kelapa pada Kamis (17/10/2021) sore.

Kucing positif mati karena alkohol

Sementara itu dari hasil autopsi pihak Kepolisian beserta tim laboratorium forensik Polda Jawa Timur ditemukan adanya alkohol dalam tubuh kucing tersebut.

"Iya hasil autopsi sudah keluar. Dari hasil lab, penyebab kematian kucing, yakni ada perlemakan di bagian hati dan ginjal pada selnya yang diakibatkan oleh asupan alkohol (ciu)," ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Setiadi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Selain itu, dari keterangan kepolisian, pada area tenggorokan dan bagian saluran pencernaan kucing mengalami iritasi.

Baca juga: 7 Kasus Penyiksaan Kucing di Tanah Air, Digantung, Mata Ditusuk hingga Dicekoki Minuman Keras Ciu

Selain itu juga ditemukan ada luka pada bagian tubuh kucing mulai dari ekor dan leher yang patah serta memar pada kerongkongan.

Hasil otopsi tersebut cukup mengejutkan karena bertolak belakang dengan keterangan para saksi pada pemeriksaan awal kepolisian.

Atas adanya perbedaan itu, polisi kini tengah melakukan pendalaman lebih lanjut kasus tersebut.

Selain itu, juga memanggil kembali para saksi yang ada untuk diambil keterangan ulang.

Baca juga: Hasil Otopsi Kucing yang Dicekoki Ciu, Ada Alkohol dan Luka

Ditetapkan sebagai tersangka

AAH kembali diperiksa oleh polisi dan telah ditetapkan oleh tersangka.

"Untuk pasal yang kita sangkakan yang pertama pasal 14 ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana," kata ungkap Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tulungagung Agung Tri Radityo, Jumat (17/12/2021), seperti dilansir dari Antara.

Sempat terkatung-katung, berkas acara pemeriksaan AZI lalu dilanjutkan.

Baca juga: Viral Kucing Dicekoki Ciu, Kenapa Warganet Mudah Sekali Marah?

Pelaku kemudian ditahan setelah berkas acara penyelidikan dan penyidikan dianggap memenuhi syarat hukum pidana.

"Kami juga takut tersangka melarikan diri dan mengulangi perbuatannya," tutur dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nur Rohmi Aida, M Agus Fauzul Hakim | Editor : Sari Hardiyanto, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com