KEDIRI, KOMPAS.com - Polemik atas kematian kucing yang sempat viral karena dugaan dicekoki minuman keras jenis ciu di Tulungagung, Jawa Timur, pada pertengahan Oktober lalu, kini memasuki babak baru.
Ini setelah otopsi pada bangkai kucing tersebut kelar dan hasilnya cukup mengejutkan. Bangkai kucing itu sebelumnya memang diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Dari keterangan kepolisian, pada area tenggorokan dan bagian saluran pencernaan kucing mengalami iritasi.
Penyebabnya diduga karena alkohol menyusul ditemukannya cairan alkohol di dalam tubuh kucing.
Baca juga: Saat Bengawan Solo Tercemar Ciu, Sungai Menghitam hingga Bau Alkohol
"(Penyebab) iritasinya disinyalir ada semacam cairan alkohol," ujar Ipda Anwari, Paur Humas Polres Tulungagung, saat dihubungi, Jumat (8/11/2019).
Selain itu, Anwari menambahkan, juga ada temuan beberapa luka pada bagian tubuh kucing mulai dari ekor dan leher yang patah serta memar pada kerongkongan.
Hasil otopsi tersebut cukup mengejutkan karena bertolak belakang dengan keterangan para saksi pada pemeriksaan awal kepolisian.
Saat itu, 5 orang saksi termasuk AA selaku pemilik akun Azzam_cancel yang merekam dan mengungggah video, kepada polisi mengakui cairan yang diberikan pada kucing bukanlah alkohol melainkan air degan.
Atas adanya perbedaan itu, polisi kini tengah melakukan pendalaman lebih lanjut kasus tersebut. Selain itu, juga memanggil kembali para saksi yang ada untuk diambil keterangan ulang.
"Masih dalam penyelidikan. Kami minta keterangan saksi-saksi kembali," ujar Kasatreskrim Polres Tulungagung Ajun Komisaris Hendi Septiadi, melalui pesan singkat.
Sebelumnya, beredar video dengan konten kucing dicekoki miras jenis ciu di jagat maya. Video itu berasal dari akun Instagramstory @azzam_cancel.