GRESIK, KOMPAS.com - Harga komoditas bahan pangan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Gresik mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Salah satu komoditas yang harganya melonjak adalah cabai rawit. Harga cabai rawit hampir mencapai Rp 100.000 per kilogram.
Seperti yang terpantau di Pasar Baru Gresik. Harga cabai rawit di pasar itu sebesar Rp 85.000 hingga Rp 90.000 per kilogram.
"Sudah beberapa hari terakhir ini cabai harganya sudah antara Rp 85.000 sampai Rp 90.000," kata Siti (43), salah satu pedagang di Pasar Baru Gresik, Selasa (14/12/2021).
Kondisi ini membuat para pedagang harus pintar dalam membaca situasi. Apalagi kualitas cabai rawit saat ini tidak sebagus sebelumnya akibat cuaca.
Baca juga: Buntut Tahanan Kabur, Petugas Kejari Gresik Diperiksa Kejati Jawa Timur
Supaya terhindar dari kerugian, Siti terkadang mengurangi jumlah stok cabai rawit. Dia khawatir barang dagangannya itu tidak laku lantaran kualitasnya yang tidak bagus.
"Tidak berani kulakan (beli) banyak, wong cabainya juga tidak bagus. Musim penghujan, jadi (kualitas) cabainya tidak seberapa bagus," kata Siti.
Siti mengaku, biasanya dia membeli cabai rawit hingga 13 kilogram dari tengkulak untuk stok dagangannya. Namun, beberapa hari terakhir ini dia hanya membeli cabai rawit tidak lebih dari 10 kilogram.
Baca juga: Harga Cabai di Surabaya Meroket hingga 200 Persen, Wali Kota Ajak Warga Menanam Sendiri
Hafis (30), pedagang lainnya juga mengeluhkan naikknya harga cabai rawit. Meski begitu, Hafis menganggap sudah lumrah terjadi kenaikan harga dan turunnya kualitas cabai rawit saat musim hujan.
"Banyak cabai yang rusak, tapi mau bagaimana lagi. Sudah biasa (terjadi) saat musim penghujan," kata Hafis.
Tidak hanya itu, Hafis menilai kenaikan harga cabai juga dipengaruhi oleh momen menjelang Nataru. Menurutnya, kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pangan pokok sudah biasa terjadi jelang Nataru.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.