Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Blora Tak Sengaja Temukan Mortir Saat Mencangkul Tanah

Kompas.com - 14/12/2021, 05:07 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Masyarakat Blora dihebohkan dengan penemuan mortir di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, pada Senin (13/12/2021).

Kapolsek Todanan, Inspektur Satu (Iptu) Daknyo mengungkapkan awal penemuan mortir yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB tersebut.

Penemuan mortir tersebut bermula dari penggalian fondasi jalan yang dilakukan oleh seorang warga bernama Slamet Winanto dan teman-temannya.

Baca juga: Mari Bantu Perjuangan Fuad, Guru Difabel Netra agar Terus Bisa Mendidik Siswa Disabilitas

"Sewaktu pelapor bersama saksi bekerja menggali fondasi jalan secara tidak sengaja mencangkul benda keras setelah dilakukan penggalian kurang lebih 30 cm," ucap Daknyo saat dikonfirmasi Kompas.com.

"Setelah diangkat benda keras tersebut menyerupai mortir dan diamankan di rumah pelapor," kata dia.

Usai adanya penemuan mortir itu, salah seorang warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Tak berselang lama, pihak kepolisian datang dan segera memasang garis polisi untuk membawa mortir berukuran panjang 30 sentimeter dengan diameter 9 sentimeter tersebut di area terbuka.

"Pelapor bernama Slamet Winanto yang berprofesi sebagai petani," ujar Daknyo.

Namun, Kapolsek belum dapat memastikan terkait aktif atau tidaknya mortir yang ditemukan warga tersebut.

Baca juga: Warga Blora Dilarang Rayakan Pergantian Tahun di Area Publik dan Hotel

"Untuk aktif tidaknya belum tahu, dari jibom (penjinak bom) nanti yang menentukan," terang dia.

Apabila di kemudian waktu terdapat penemuan mortir lagi, pihak kepolisian berpesan kepada masyarakat untuk segera melaporkannya ke pihak berwajib.

"Kalau sudah tahu benda itu berbahaya jangan dipegang, apalagi dipukul-pukul atau dilempar, biarkan di tempat dan segera laporkan ke Polsek," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com