Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Desa Ini Ada Wisata Unik, Jadi "Ranger" Lestarikan Burung Maleo, Tertarik?

Kompas.com - 22/11/2021, 08:28 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

MOLIBAGU, KOMPAS.com – Desa-desa yang wilayah berdekatan dengan kawasan peneluran (nesting ground) burung maleo (Macrocephalon maleo) ternyata mampu mengembangkan diri sebagai desa ekowisata.

Melalui pembinaan dari Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara(Sulut) para pengelola ekowisata menawarkan pengalaman menjadi ranger yang melestarikan burung endemik.

Pengalaman menarik ini mulai dari pengamatan maleo di habitat aslinya, menggali telur dan memindahkan ke hatchery (kandang penetasan).

Menikmati pengalaman berwisata seperti ini harus didampingi pemandu yang berpengalaman, mereka adalah mitra Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang telah menjalani serangkaian pelatihan.

Baca juga: Kisah Para Pelestari Maleo, Burung Endemik Sulawesi yang Terancam Punah

Pengalaman wisata yang paling keren lainnya adalah melepasliarkan burung maleo yang baru menetas di hatchery. Sebagian anakan maleo ini ternyata sudah bisa terbang.

Untuk menjaga agar pelepasliaran anakan maleo ini tidak salah, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone telah mengeluarkan prosedur standar operasional (standard operational procedure).

Tata cara ini harus ditaati oleh siapapun sebagai upaya untuk menjaga anak maleo tidak mengalami stres, cedera. atau membahayakan.

Sebelum ada prosedur ini, pelepasliaran dilakukan secara sembarangan. Bahkan, sempat ada wisatawan mancanegara yang ditemani pemandu wisata luar desa secara serampangan melemparkan anak maleo ke udara. Cara seperti ini sangat membayakan anak burung maleo.

Untuk mengatasi kesalahan dan potensi bahaya saat melepasliarkan anak maleo, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone telah mengeluarkan tata caranya.

Maleo dan burung gosong lainnya merupakan kelompok burung dari suku megapoda dengan ciri khas berupa ukuran telurnya yang besar, tidak mengerami secara langsung,” kata Supriyanto, Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Minggu (21/11/2021).

Supriyanto menjelaskan telur maleo atau burung gosong lainnya dipendam di dalam tanah atau pasir oleh induknya.

Melalui bantuan panas bumi (geothermal), pembusukan serasah, maupun panas matahari telur ini terinkubasi selama 60 hari.

Anak maleo yang menetas di dalam tanah keluar dari cangkang akan merangkak naik hingga 2 hari untuk mencapai permukaan. Mereka akan hidup mandiri tanpa bantuan induknya.

Supriyanto menjelaskan anak maleo dan jenis megapoda tergolong dalam tipe anak burung yang bersifar nidifugous yaitu dapat cepat meninggalkan sarang tanpa membutuhkan banyak perawatan.

Hatchery semi alami banyak dibangun untuk membantu menyelamatkan telur maleo dan burung gosong dari pemangsaan alami maupun pencurian manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com