BIMA, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya pada Sabtu (20/11/2021) membuat sejumlah sungai meluap.
Luapan sungai itu yang membelah wilayah setempat menggenangi permukiman warga.
Akibatnya, warga panik saat rumah mereka tiba-tiba terendam banjir setinggi 50 sentimeter.
Baca juga: Harga Bawang Merah Anjlok hingga Rp 5.000 Per Kilo, Ratusan Petani Mengamuk di Kantor Bupati Bima
Banjir ini juga melumpuhkan arus lalu lintas sejumlah ruas jalan di Kota Bima yang terendam air dan lumpur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima mencatat ada empat lokasi yang diterjang banjir akibat diguyur hujan lebat sejak pagi.
Baca juga: Ratusan Rumah di Aceh Timur Terendam Banjir
Empat titik yang tergenang banjir luapan sungai itu terletak di Kelurahan Penaraga, Lewirato, Paruga dan Pena Na'e.
"Empat lokasi yang diterjang banjir itu adalah wilayah yang terendah. Alhamulillah, air sekarang sudah mulai surut, tapi hujan masih belum reda," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bima, Najamudin saat dihubungi Kompas.com.
Banjir yang terjadi di sejumlah lokasi itu, menurut Najamudin, terjadi lantaran hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah bagian timur Kabupaten Bima.
Akibatnya, sungai-sungai meluap hingga ke permukiman warga.
Adapun ketinggian banjir di empat titik itu maksimal mencapai 50 sentimeter.
"Curah hujan sangat tinggi di wilayah Wawo, sehingga sungai tidak dapat menampung debit air. Ketinggian banjirnya bervariasi mulai dari 30 sampai dengan 50 sentimeter," ujarnya.
Tak ada korban jiwa
Saat ini, petugas BPBD bersama aparat terkait lainnya telah turun ke lokasi banjir untuk membantu evakuasi.
Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun, beberapa keluarga terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman karena tempat mereka terdampak.
"Warga panik dan mengungsi cukup beralasan, sebab dari jam 10 pagi hingga malam ini hujan masih belum reda. Bahkan potensi hujan diperkirakan bisa berlangsung sampai dini hari," tuturnya.
Najamudin mengatakan, pihaknya masih terus berupaya melakukan pendataan guna memastikan berapa banyak warga di daerah tersebut yang terdampak banjir.
Pihaknya juga masih terus bersiaga kendati banjir sudah mulai surut.
“Jumlah rumah yang terendam masih didata. Nanti kita update lagi datanya jika sudah lengkap. Saat ini kami masih siaga di lokasi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.