Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Mengamuk dan Bakar Fasilitas Usai Penghitungan Suara, Diduga Tak Terima Hasil Pilkades

Kompas.com - 16/11/2021, 04:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sekelompok orang di Kabupaten Seram Bagian Barat menyerang, merusak dan membakar kotak suara, Minggu (14/11/2021) sore.

Kericuhan tersebut diduga terjadi lantaran massa tak terima dengan hasil penghitungan suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Buano Utara.

Tak hanya membakar kotak suara, massa juga membakar meja, kursi, serta fasilitas lainnya di kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.

Baca juga: Pilkades Berujung Ricuh, Massa Bakar Kotak Suara dan Fasilitas Kantor Desa

Merasa dicurangi, minta tak ada pelantikan

Ilustrasi pemilu.Shutterstock Ilustrasi pemilu.

Salah satu tokoh masyarakat Buano Utara, Paman Nurlette mengaku, aksi pembakaran kotak suara dan fasilitas desa itu dilakukan massa dari tiga pendukung calon kepala desa.

Mereka mengamuk karena merasa dicurangi.

“Karena hak konstitusional mereka diamputasi, dirampas oleh panitia jadi mereka tidak puas sehingga melakukan hal itu,” ujarnya.

Nurlette membeberkan sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan panitia dan BPD.

Seperti menghilangkan hak suara sekitar 700 warga.

Baca juga: Tiba-tiba Massa Menyerang, Melempari Kantor Desa, Mengeluarkan Kotak Suara dan Membakarnya

Selain itu ada dugaan penggelembungan suara untuk memenangkan calon kepala desa tertentu, serta keberpihakan panitia dan BPD terhadap calon kepala desa tertentu.

“Hal ini sudah diprotes warga sebelum pemilihan berlangsung. Jadi ada sekitar 700 warga yang tidak bisa menyalurkan haknya karena namanya hilang di DPT Pilkades, selain BPD dan panitia juga tidak independen kami punya bukti itu,” ungkapnya.

Nurlette yang juga kuasa hukum bagi ketiga calon kepala desa yang kalah akan menemui Pemkab Seram Bagian Barat untuk membatalkan hasil Pilkades.

“Kita akan minta tidak ada pelantikan. Kami juga meminta data pemilih diperbaiki dan prosesnya diulang secara demokratis,” ungkapnya.

Baca juga: Ruangan Sekda Seram Bagian Barat Digeledah, Satgas Kejati Maluku Sita Sejumlah Dokumen

 

Sekelompok massa merusak dan membakar kotak suara serta fasilitas desa di Kantor Desa Buano Utara, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku usai penghitungan suara pemilihan kepala desa yang berlangsung pada Minggu (15/11/2021)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Sekelompok massa merusak dan membakar kotak suara serta fasilitas desa di Kantor Desa Buano Utara, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku usai penghitungan suara pemilihan kepala desa yang berlangsung pada Minggu (15/11/2021)
Ricuh saat panitia akan tanda tangan berita acara

Kepala BPD Buano Utara, Bakri Nanilette mengakui aksi anarkistis itu terjadi usai jumlah suara selesai dihitung.

“Itu kejadian setelah penghitungan suara. Jadi panitia sedang bersiap-siap mendatangani berita acara, tiba-tiba massa menyerang dan melempari kantor desa sehingga panitia semua lari. Saat itu massa kemudian mengeluarkan semua kotak suara lalu membakarnya di depan kantor desa,” kata Bakri kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (15/11/2021).

Dia pun meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut.

Baca juga: Jenazah Covid-19 yang Diambil Paksa dari RSUD Masohi Dibawa ke Seram Bagian Barat

Tanggapan polisi

Kepala Satuan Reskrim Polres Seram Bagian Barat Iptu Pieter Fredy Matahelemual yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah membenarkan adanya insiden tersebut.

“Benar ada itu (pembakaran kotak suara). Aksi itu sementara kita tangani,” kata Pieter.

Pieter mengungkapkan, aksi anarkistis itu dilakukan setelah penghitungan suara Pilkades.

Meski begitu pihaknya belum berani menyimpulkan terkait pelaku aksi pembakaran kotak suara dan fasilitas desa.

“Kejadiannya setelah penghitungan suara. Itu masih kita dalami (para pendukung calon yang kalah), kita belum bisa ambil kesimpulan. Nanti setelah anggota selesai bekerja akan kita sampaikan,” ujarnya.

(KOMPAS.com/Kontributor Ambon Rahmat Rahman Patty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com