Agus merupakan salah satu master gasing nasional sekaligus ketua persatuan gasing Indonesia (Pergasi).
Agus menuturkan, pertemuan terakhir pengurus gasing tingkat Asean digelar di Pahang, Malaysia pada tahun 2005.
Pertemuan itu berakhir deadlock. Sebab, masing-masing pihak belum bisa menerima standarisasi permainan gasing daerah lain.
Agus pun ketika itu kukuh agar permainan gasing menggunakan sistem poin dan tidak diperbolehkan memukul gasing mati (gasing yang tidak berputar).
"Waktu itu perwakilan dari Malaysia memutar gasingnya secara serentak, kemudian diperbolehkan memukul gasing mati. Ini saya tidak terima. Kemudian gasing sebaiknya diukur dari berat bukan besar kecilnya," ungkap Agus.
Baca juga: Yuk, Ikutan Main Gasing ala Bali
Imbas belum adanya kesepakatan, eksibisi gasing tingkat Asean akhirnya belum bisa dilaksanakan.
"Hampir 16 tahun lamanya masih deadlock yang level Asean. Mudah-mudahan nanti bisa dibuka lagi di Bangka Belitung," harap Agus.
Untuk urusan permainan gasing, kata Agus, perwakilan Malaysia sangat agresif. Mereka melihat gasing sebagai permainan tradisional yang punya nilai jual tinggi.
Tidak hanya di ajang kompetisi tapi juga bertujuan untuk pariwisata.
"Dua tahun sebelum pertemuan di Pahang, sekitar 2003 itu ada pertemuan juga di Melaka. Mereka nawari saya fasilitas dan 20.000 ringgit agar standarisasi gasing ini disepakati dan saya melatih di sana, tapi saya tolak," ujar Agus.
Penolakan itu kata Agus sebagai upaya mempertahankan jati diri bangsa.
Dalam kongres di tingkat Asean tidak hanya standarisasi yang dipersoalkan Agus.
Ia juga mengubah usulan nama perkumpulan dari Asean Top Spining Association (ATSA) menjadi Asean Gasing Association (AGA).
"Mereka sampai bilang usulan nama dari saya sudak dipakai dan standarisasi mereka juga minta segera disepakati," kenang bapak empat anak itu.
Baca juga: Permainan Gasing Perlu Dilestarikan
Meskipun deadlock terjadi, Agus tetap giat melestarikan permainan gasing.
Di rumahnya ada bengkel khusus untuk pembuatan gasing.
Selain itu Agus juga aktif mengikuti pameran gasing di berbagai negara.
"Terakhir Februari 2020 kami pameran di Perancis, mulai dari pembuatan hingga permainan ditampilkan," ujar Agus.