Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Perampokan dan Pembunuhan Pengusaha Elpiji di Padang, Berawal dari Sakit Hati

Kompas.com - 06/11/2021, 06:06 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya polisi berhasil mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan pengusaha elpiji di Padang, Sumatera Barat, yang terjadi pada Minggu (24/10/2021).

Pengusaha elpiji, YN (58), tewas dibunuh perampok yang masuk ke rumahnya di kawasan Kuranji, Padang.

Suami YN, yakni G (60), mengalami patah tangan setelah dianiaya perampok itu.

Pada Jumat (5/10/2021), polisi mengumumkan bahwa kasus ini ternyata melibatkan orang dekat korban.

Dari tiga orang yang ditangkap, dua di antaranya merupakan petugas keamanan atau satpam dan asisten rumah tangga yang bekerja di rumah korban.

Berikut 4 fakta terkait kasus ini:

1. Berawal dari sakit hati

Otak pelaku perampokan dan pembunuhan pengusaha elpiji di Padang adalah EN (23) yang merupakan asisten rumah tangga korban.

EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi, sehingga merencanakan perampokan itu.

"Pelaku EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban YN yang meninggal dunia dalam kejadian itu," kata Kapolresta Padang Kombes Imran Amir.

Baca juga: Perampokan dan Pembunuhan Pengusaha Elpiji di Padang, Polisi Tangkap Satpam dan Asisten Rumah

Imran mengatakan, EN merencanakan perampokan saat pulang kampung ke Sumatera Selatan saat Lebaran 2021 lalu.

"Saat itu, pelaku bercerita pada saudaranya, RN, dan kemudian merencanakan perampokan. RN kemudian mencari eksekutornya," kata Imran.

2. Dibantu satpam

Perampokan dan pembunuhan itu ternyata juga dibantu satpam rumah korban, RF (23).

RF berperan sebagai orang yang menjemput tiga orang eksekutor dan membawa masuk ke dalam rumah.

Kemudian, RF berpura-pura disekap tiga pelaku lainnya yang bertindak sebagai eksekutor.

"Jadi pelaku yang berprofesi sebagai satpam ini berpura-pura disekap. Padahal ikut membantu masuknya tiga eksekutor ke dalam rumah," kata Imran.

Baca juga: Gara-gara Sakit Hati Dimarahi Majikan, Pembantu Dalangi Perampokan dan Pembunuhan Bos Elpiji di Padang

Setelah masuk rumah, tiga eksekutor langsung melakukan penyekapan kepada penghuni rumah dan membunuh korban YN.

 

3. Mobil, perhiasan dan ATM dibawa kabur

Selain membunuh YN dan melukai G, pelaku membawa sejumlah barang korban.

Pelaku membawa kabur satu unit mobil, perhiasan, dan kartu ATM yang nilainya mencapai Rp 500 juta.

Baca juga: Drama Perampokan Sadis di Rumah Pengusaha Elpiji di Padang, Sekeluarga Disekap, 1 Tewas Ditusuk, Polisi: Pelaku Lebih dari 3 Orang

Selain itu, pelaku juga merusak kamera pengawas atau CCTV rumah korban, serta membawa rekamannya.

4. Masih ada buronan

Polisi mengatakan, total pelaku dalam kasus ini berjumlah 6 orang.

Saat ini, 3 eksekutor perampokan dan pembunuhan masih belum ditangkap.

"Tiga dari pelaku perampokan dan pembunuhan sudah kita tangkap. Tiga lagi masih buron," kata Imran.

Baca juga: Perampokan dan Pembunuhan di Padang, Satu Keluarga Disekap

Imran menyebutkan, tiga pelaku yang ditangkap sudah diketahui keterlibatannya setelah dimintai keterangan seusai kejadian.

Hanya saja, menurut Imran, pihaknya masih belum mengekspose, karena masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami tidak langsung mengekspose keterlibatan asisten rumah tangga dan satpam dalam kasus ini, lantaran pada saat itu masih melakukan penyelidikan," kata Imran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com