BMKG Sebut Ada 114 Kali Gempa Bumi di Maluku Sepekan Terakhir

AMBON,KOMPAS.com- Provinsi Maluku tercatat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terhadap gempa bumi.

Dalam sepekan terakhir ini saja, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, telah terjadi sebanyak 114 kali gempa tektonik di wilayah Maluku.

Baca juga: Gempa di Maluku Tengah, 35 Rumah Rusak, 1 Gedung SMP dan Masjid Retak

6 kali gempa dirasakan warga

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Herlambang Hudha mengatakan, dari ratusan gempa yang terjadi di Maluku itu hanya enam kali kejadian gempa yang dirasakan warga.

Salah satunya gempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang mengguncang Maluku Tengah pada Kamis (4/11/2021) kemarin.

“Selama sepekan terakhir ada 114 kali gempa di Maluku dan sebanyak enam gempa dirasakan getarannya oleh warga,” kata Herlambang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Bantu Korban Gempa, Bupati Maluku Tengah Koordinasi dengan Kemensos

Dia merinci, dari 114 kejadian gempa, sebanyak 48 kali gempa berkekuatan di bawah 3 magnitudo.

Selanjutnya gempa dengan kekuatan di atas 3 magnitudo sebanyak 61 kali kejadian dan gempa di atas 5 magnitudo sebanyak lima kejadian.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 4 November 2021

Adapun untuk pusat kedalaman gempa, sebanyak 90 gempa yang terjadi di Maluku merupakan gempa dangkal dengan pusat kedalaman berada di bawah 60 kilometer.

Selanjutnya gempa dengan pusat kedalaman berjarak 60-300 kilometer atau gempa sedang sebanyak 19 kejadian.

“Untuk gempa dengan pusat kedalaman di atas 300 kilometer hanya satu kali kejadian,” ujarnya.

Baca juga: 19 Rumah dan Satu Bangunan SMP Rusak Akibat Gempa di Maluku Tengah, BPBD Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Untuk diketahui, Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masuk dalam wilayah rawan gempa.

Sebab, Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Indo Australia, Eurasia dan Pasifik.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia lalu bertemu Lempeng Pasifik.

Pertemuan kedua lempeng tersebut menyebabkan terjadi patahan yang tidak beraturan, sehingga kerap memicu terjadinya gempa di Maluku.