Sebelum menjadi destinasi wisata, banyak sampah laut di kawasan pesisir tersebut.
Sejak itu, daerah ini terus dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Selain itu, kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi lewat Perbup Nomor 13 Tahun 2017.
Ia menilai lahan konservasi itu tidak akan terusik walau dijadikan destinasi wisata. Karena lahannya dibagi, yakni kawasan konservasi dan kawasan wisata yang dipecah oleh sungai.
Baca juga: Marinir Gelar Latihan Pendaratan Amfibi di Pantai Banongan Situbondo
“Untuk yang kawasan konservasi kami pisah,” tutur dia.
Sejak menjadi kawasan wisata, ekonomi masyarakat sekitar meningkat. Contohnya, awalnya hanya ada lima warung kecil milik warga di wilayah itu, kini terdapat 25 warung.
“Banyak kerajinan yang juga terus berkembang seiring adanya wisata ini,” papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.