Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Mulai Langka, DPRD Sulut Minta Pemprov Cari Solusi, Sekda: Perlu Ditelusuri

Kompas.com - 17/10/2021, 13:01 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sejumlah pihak mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Sulawesi Utara beberapa pekan terakhir.

Komisi II DPRD Provinsi Sulut meminta pemerintah provinsi mencari solusi mengatasi kelangkaan solar, termasuk dengan meminta kuota tambahan BBM .

Komisi yang membidangi perekonomian dan keuangan ini juga merencanakan agenda hearing atau rapat dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait untuk membahas kelangkaan solar di Sulut.

Baca juga: Polisi Tangkap Dukun Beranak Pelaku Perdagangan Bayi di Manado, Sudah 3 Bayi Dijual

"Saya meminta kepada pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk dapat memberikan solusi ataupun mengambil langkah cepat terkait dengan kelangkaan solar ini," ucap Ketua Komisi II Cindy Wurangian, Minggu (17/10/2021).

Cindy menuturkan, imbas dari kelangkaan solar ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang-barang pokok.

Sementara, menurut politikus Partai Golkar ini, kelangkaan solar bukan baru yang pertama.

Beberapa tahun lalu pihaknya juga pernah melakukan rapat dengar pendapat dengan pihak Pertamina selaku pemasok BBM.  

Namun, menurutnya, jawaban pihak Pertamina saat itu tak memuaskan.

"Saya kira sudah tahu apa yang akan mereka jawab, yaitu Pertamina ini bukan regulator, Pertamina hanyalah operator. Jadi kalau kurang, bukan salahnya Pertamina, kira-kira seperti itu. Karena ini sudah beberapa kali, mudah-mudahan mereka ada jawaban lain," ujarnya. 

Baca juga: Bocah 2 Tahun yang Hanyut di Drainase Manado Ditemukan Meninggal

Kelangkaan solar ini sudah disampaikan Cindy kepada Pemprov Sulut lewat Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Edwin Silangen yang merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Sulut, saat rapat pembahasan bersama badan anggaran (Banggar) DPRD Sulut, Kamis (14/10/2021).

Cindy menuturkan, kelangkaan solar sudah sangat meresahkan masyarakat.

Jika BBM jenis solar bersubsidi sudah tidak ada, ia menilai, hal itu semestinya diumumkan ke masyarakat.

Selain itu, pemprov juga dapat meminta kepada pihak Pertamina agar ada penambahan kuota BBM solar bersubsidi.

"Jadi pertama, apakah dari Pemprov bisa memohon sehingga kuota BBM subsidi untuk Sulut diperbanyak atau mari kita umumkan bersama bahwa di lapangan mulai sekarang harga BBM sudah naik," ucapnya.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Sulut, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Terkait hal ini, Ketua TAPD Edwin Silangen mengatakan bahwa penyebab kelangkaan solar ini harus ditelusuri terlebih dulu.

"Perlu ditelusuri lebih, karena BBM ini kan barang strategis. Ini bisa membuat terjadi satu konflik kalau kita tidak tangani segera," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com