BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Forum Kerja Sama Kebun Binatang dan Akuaria (FKKBA) Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggalang donasi untuk pelestarian satwa.
Ketua FKKBA Junjung mengatakan, donasi akan diberikan kepada pengelola kebun binatang, lembaga konservasi dan penangkaran yang terdampak akibat penutupan selama pandemi Covid-19.
"Kami menggalang donasi karena ada beberapa (kebun binatang) yang perlu dibantu," kata Junjung di Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (16/10/2021).
Baca juga: Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi, Anak-anak Boleh Masuk
Donasi dapat disalurkan melalui rekening BRI 2034.01.000309.30.2 atas nama FKKBA.
"Kami memang berjuang untuk pelestarian. Siapa lagi kalau bukan kita-kita lagi yang melestarikan. Diharapkan satwa itu tetap langgeng, lestari, sehingga anak cucu kita bisa tetap melihatnya," ujar Junjung.
Direktur Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas Banjarnegara Lulut Yektiadi mengatakan, penutupan tempat wisata sempat mengakibatkan pembayaran pakan satwa kepada pihak ketiga terganggu.
"Kami menunda pembayaran, karena memang uangnya belum komplet. Kalau pengunjung tidak ada yang masuk, berarti tidak ada pemasukan sama sekali," kata Lulut.
Baca juga: Sejarah Taman Ismail Marzuki, Tempati Area Bekas Kebun Binatang Cikini
Lulut mengatakan, biaya operasional kebun binatang sekitar Rp 250 juta hingga Rp 300 juta per bulan.
Hampir separuhnya digunakan untuk pembelian pakan bagi 200 ekor satwa dari berbagai jenis.
Hal senada disampaikan Direktur Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, Bimo Wahyu Widodo.
Setiap bulan, menurut Bimo, kebun binatang memerlukan biaya operasional sebesar Rp 330 juta.
Baca juga: Viral, Video Harimau Berbadan Kurus Makan Rumput di Kebun Binatang Medan, Ini Penjelasannya
Dia mengatakan, untuk operasional sebagian dibantu Pemerintah Kota Surakarta.
Untuk menutup kekurangannya, ia menggandeng beberapa perusahaan untuk menjadi orangtua asuh satwa.
"Kalau menjerit, semuanya menjerit, tapi FKKBA tetap komitmen bagaimana pun caranya kondisi satwa sehat dan lestari, karena itu titipan negara," kata Bimo.
Sementara itu, Pembina FKKBA sekaligus Direktur Utama Gembira Loka Yogyakarta KMT A Tirtodiprodjo mendorong pengelola kebun binatang untuk berinovasi agar dapat bertahan di masa pandemi ini.
"Di Gembira Loka, per bulan biaya operasionalnya mencapai Rp 400 juta. Misalnya di Gembira Loka, dibuka juga wisata memakai sepeda bagi pengunjung. Selain itu, pakan juga perlu divariasi supaya dapat menghemat pengeluaran," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.