Dony menyebutkan, pengelola pariwisata di Sumedang juga harus benar-benar memerhatikan kebersihan di sekitar lokasi wisata.
"Utamanya itu toiletnya harus benar-benar bersih, lingkungannya juga harus bersih, mushalanya juga bersih," sebut Dony.
Sementara itu, Ketua DPC Putri Kabupaten Sumedang Arief Respati mengatakan, dalam menghadapi uji coba pembukaan tempat wisata, para pelaku wisata sebelumnya telah melakukan pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau CHSE.
"Di Inmendagri itu, PPKM level 3 bisa membuka usaha wisata asal sudah memiliki sertifikat CHSE. Dan alhamdulillah, pelaku wisata di Sumedang sudah banyak yang lulus (CHSE) jadi bisa membuka tempat wisatanya," ujar Arief.
Arief menuturkan, pelaku wisata di Sumedang juga berkomitmen untuk mengikuti seluruh ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
"Mulai dari patuh protokol kesehatan, adanya aplikasi Peduli Lindungi, dan membatasi interaksi secara langsung dengan pengunjung melalui transaksi online," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.