Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Mr Jansen atau Tuan Block, Pejabat Hindia Belanda yang Jadi Juragan Jeruk di Sumedang

Kompas.com - 06/10/2021, 10:15 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kampung Cigumentong, Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyimpan sejarah pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Saat ini, Kampung Cigumentong berada di wilayah terluar Kabupaten Sumedang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.

Lokasinya yang terpencil di pedalaman Gunung Kareumbi tak lantas membuat daerah ini tidak terjamah manusia.

Baca juga: Talas Jepang yang Ditanam di Sumedang Diklaim Terbaik Se-Indonesia, Ini Alasannya

Saat ini, Gunung Kareumbi yang berlokasi di tiga kabupaten ini merupakan wilayah Hutan Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.

Tokoh adat Kampung Cigumentong, Jai Suryana mengatakan, Kampung Cigumentong telah dihuni pada 1884.

"Kampung Cigumentong ini sudah ada dari tahun 1884, jadi sudah ada sejak zaman Kerajaan (Sumedang Larang)," ujar Jai kepada Kompas.com di Kampung Cigumentong, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Setelah 76 Tahun Indonesia Merdeka, Kampung Cigumentong Sumedang Akhirnya Teraliri Listrik PLN

Jai menuturkan, pada 1919, ketika Indonesia memasuki masa penjajahan, seorang Administratur dari Pemerintah Hindia Belanda datang ke kampung ini.

"Namanya Mr Jansen, atau orang sini menyebutnya Tuan Block. Dari cerita turun temurun, ia merupakan administratur yang ditugaskan Pemerintah Hindia Belanda di kampung ini. Cigumentong ini dulunya perkebunan penghasil jeruk terbaik," tutur Jai.

Jai menyebutkan, sejak kedatangannya di Kampung Cigumentong, Tuan Block menjadi juragan tanah.

Ia menguasai Kampung Cigumentong dengan perkebunan jeruknya.

"Jadi Tuan Block yang menguasai Kampung Cigumentong ini. Bahkan, ketika mau dipulangkan oleh Belanda, Tuan Block enggak mau pulang. Bahkan sampai meninggalnya ia di sini dan menjadi sejarah kampung ini dengan ditemukannya makam Tuan Block ada di sini," tutur Jai.

Keluarga Tuan Block, menurut Jai, semuanya sudah kembali ke Belanda.

"Semuanya keluarganya kembali ke Holland. Hanya Tuan Block yang tinggal di sini, makamnya ditemukan beberapa tahun ke belakang. Sempat ada keluarganya datang ke sini. Tapi sekarang sudah tidak ada yang datang," sebut Jai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com