Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kepala Buaya Mengapung di Sungai Resahkan Warga Labura, BKSDA Sebut 5 Kasus Warga Digigit Buaya

Kompas.com - 29/09/2021, 20:13 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seekor buaya terlihat mengapung di Sungai Kualuh Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Sekitar dua minggu sebelumnya, warga berhasil menangkap buaya yang sudah meresahkan warga selama sepekan.

Di kabupaten ini, konflik buaya dengan warga sudah terjadi sejak lama dan tak jarang memakan korban jiwa. Warga diimbau lebih berhati-hati karena lokasi tersebut merupakan habitat buaya. 

Video itu diunggah di akun Instagram @laburaku. 

Baca juga: Buaya Sepanjang 4 Meter Berkeliaran Dekat Perumahan di Muarojambi

Tertulis di unggahannya, "Pemandangan malam di sunge Kualuh. Tag kawanmu yang buaya. Lokasi Sunge Kualuh Tanjung Pasir Bawah dekat pertemuan sungai Aek Natas? Pamingke. Hati hati buat para pemancing, apalagi kalau mancing malem yaaa.

Terlihat video itu diambil di malam hari. Warga yang merekam menyoroti buaya tersebut dengan senter. Terlihat kepala buaya tersebut mengapung.

"Gemeteran bah nengoknya. Pasti mau ambil itu. Bangke itu. Memang dah lain ini bang tu ha. Yang besaran ni. Besar gais.  Gilo gais. Gilo, gilo. Luar biasa," ujar suara di video. 

Baca juga: Mencari Ikan Bersama Istri, Seorang Ketua RT di Babel Ditemukan Meninggal Usai Diterkam Buaya

Akun yang sama, pada 16 September yang lalu mengunggah foto buaya yang berhasil ditangkap warga. Foto itu mendapat lebih dari 6.000 'likes'.

Pengunggah menulis keterangan, "Tag kawanmu yg buaya Penemuan buaya di sungai bandar durian siang tadi. Belum diketahui darimana buaya ini berasal. Saat ini buaya diamankan di kantor Lurah. Hati hati ya yg suka mancing ataupun yg mandi mandi sungee.

Buaya itu dipegang seorang pria di bagian moncongnya yang diikat dengan karet ban. Sejumlah anak mengerumuninya di belakangnya.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara masih melakukan penelusuran. 

Baca juga: Heboh, Buaya 2 Meter Berkeliaran di Selokan Puskesmas Tuban, Peserta Vaksinasi Geger

 

Penampakan buaya resahkan warga, BKSDA: hindari lokasi-lokasi itu...

Dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu (29/9/2021) sore, Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Handoko Hidayat mengatakan, mengenai buaya yang ditangkap warga pada pertengahan September, pihaknya sudah turun ke lokasi dan mengevakuasinya. 

"Informasi yang didapatkan, buaya muara (Crocodylus porosus) telah terlihat sekitar 1 minggu yang lalu di Sungai Aek Natas Kelurahan Bandar Durian di Lingkungan I," kata Handoko melalui telepon pada Rabu (29/9/2021) sore.

Baca juga: Viral Foto TKA Asal China Potong dan Kuliti Buaya untuk Disantap, BKSDA Sultra: Dijadikan Sop

Penampakan buaya meresahkan warga karena tingginya aktivitas masyarakat di pinggir sungai. Warga berinisiatif menangkapnya denga peralatan seadanya.

Setelah ditangkap, warga melaporkannya ke Kelurahan dan BPBD Kabupaten Labuhanbatu Utara serta mengamankan buaya di kolam milik seorang warga bernama Abdul Gani Ritonga. 

Baca juga: Detik-detik Melkianus Bergulat dengan Buaya yang Menerkamnya, Selamat dengan Luka di Sekujur Tubuh

Buaya yang panjangnya 143 cm dan lebar sekitar 26 cm itu dievakuasi dan dititipkan di lokasi penangkaran buaya mitra kerja BBKSDA Sumut di Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara. 

"Upaya pasti lah dilakukan. Sosialisasi, pre-emtif, preventif, diskusi. Karena itu kan habitat buaya, kita selalu imbau untuk tidak mendekati daerah rawannya. Hindari lah lokasi-lokasi itu. Kalau terpaksa ke situ, ya hati-hati, (tidak di waktu malam) iya," kata Handoko. 

Baca juga: Pulang dari Ladang Diserang Beruang Madu, Kakek Ini Selamat Berkat Kaleng Cat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com