Salin Artikel

Viral, Video Kepala Buaya Mengapung di Sungai Resahkan Warga Labura, BKSDA Sebut 5 Kasus Warga Digigit Buaya

Sekitar dua minggu sebelumnya, warga berhasil menangkap buaya yang sudah meresahkan warga selama sepekan.

Di kabupaten ini, konflik buaya dengan warga sudah terjadi sejak lama dan tak jarang memakan korban jiwa. Warga diimbau lebih berhati-hati karena lokasi tersebut merupakan habitat buaya. 

Video itu diunggah di akun Instagram @laburaku. 

Tertulis di unggahannya, "Pemandangan malam di sunge Kualuh. Tag kawanmu yang buaya. Lokasi Sunge Kualuh Tanjung Pasir Bawah dekat pertemuan sungai Aek Natas? Pamingke. Hati hati buat para pemancing, apalagi kalau mancing malem yaaa." 

Terlihat video itu diambil di malam hari. Warga yang merekam menyoroti buaya tersebut dengan senter. Terlihat kepala buaya tersebut mengapung.

"Gemeteran bah nengoknya. Pasti mau ambil itu. Bangke itu. Memang dah lain ini bang tu ha. Yang besaran ni. Besar gais.  Gilo gais. Gilo, gilo. Luar biasa," ujar suara di video. 

Akun yang sama, pada 16 September yang lalu mengunggah foto buaya yang berhasil ditangkap warga. Foto itu mendapat lebih dari 6.000 'likes'.

Pengunggah menulis keterangan, "Tag kawanmu yg buaya Penemuan buaya di sungai bandar durian siang tadi. Belum diketahui darimana buaya ini berasal. Saat ini buaya diamankan di kantor Lurah. Hati hati ya yg suka mancing ataupun yg mandi mandi sungee." 

Buaya itu dipegang seorang pria di bagian moncongnya yang diikat dengan karet ban. Sejumlah anak mengerumuninya di belakangnya.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara masih melakukan penelusuran. 

Penampakan buaya resahkan warga, BKSDA: hindari lokasi-lokasi itu...

Dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu (29/9/2021) sore, Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Handoko Hidayat mengatakan, mengenai buaya yang ditangkap warga pada pertengahan September, pihaknya sudah turun ke lokasi dan mengevakuasinya. 

"Informasi yang didapatkan, buaya muara (Crocodylus porosus) telah terlihat sekitar 1 minggu yang lalu di Sungai Aek Natas Kelurahan Bandar Durian di Lingkungan I," kata Handoko melalui telepon pada Rabu (29/9/2021) sore.

Penampakan buaya meresahkan warga karena tingginya aktivitas masyarakat di pinggir sungai. Warga berinisiatif menangkapnya denga peralatan seadanya.

Setelah ditangkap, warga melaporkannya ke Kelurahan dan BPBD Kabupaten Labuhanbatu Utara serta mengamankan buaya di kolam milik seorang warga bernama Abdul Gani Ritonga. 

Buaya yang panjangnya 143 cm dan lebar sekitar 26 cm itu dievakuasi dan dititipkan di lokasi penangkaran buaya mitra kerja BBKSDA Sumut di Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara. 

"Upaya pasti lah dilakukan. Sosialisasi, pre-emtif, preventif, diskusi. Karena itu kan habitat buaya, kita selalu imbau untuk tidak mendekati daerah rawannya. Hindari lah lokasi-lokasi itu. Kalau terpaksa ke situ, ya hati-hati, (tidak di waktu malam) iya," kata Handoko. 


Kasus konflik manusia vs buaya

Berikut kasus konflik buaya dan warga sejak 2019 di Labuhan Batu Utara (Labura). 

1. Seorang nelayan bernama Misran, warga Dusun Tanjung Alam, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara diserang buaya saat mengecek jebakan ikan di sebuah lubuk di Sungai Simangalam bersama anaknya, Syahdan menggunakan sampan. Korban mengalami luka di bagian perut, paha dan pinggang dan terpaksa dijahit. Kasus terjadi pada Jumat (6/9/2019) malam 

2. Warga Dusun 3 Parit Minyak, Desa Aek Kuo, Kabupaten Labuhanbatu Utara yang sedang mencari ikan dihebohkan dengan kemunculan buaya diperkirakan sepanjang 2 meter. Buaya itu kemudian ditangkap warga dan dilepaskan kembali di tempat yang jaub dari pemukiman. Kasus terjadi pada Rabu (15/4/2020) sore. 

3. Seorang warga bernama Ponidi (47) bersama istri dan seorang anaknya pergi ke kebun sawitnya di seberang Sungai Parit Cina, Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara. Saat tiba di kebun sawit, korban menambatkan perahunya di pinggir sungai. Seketika itu juga buaya menerkamnya. Jenazah korban ditemukan pada Sabtu (1/8/2020), kondisi tanpa kepala selanjutnya dikebumikan di TPU Tanjung Pasir. Kasus terjadi pada Minggu (26/7/2020) malam. 

4. Seorang nelayan bernama Adpen Munthe (42), warga Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara sempat diterkam buaya berukuran besar saat mencari ikan di sampannya. Korban sempat berteriak minta tolong kepada adiknya, Ilyas Munthe. Kasus terjadi pada Senin (19/10/2020) malam.  

5. Seorang nelayan bernama Sabar (41), warga Dusun Kampung kArang Tengah Timur, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara ditemukan dengan kondisi tubuh terpisah di Sungai Kualuh. Diduga korban diterkam buaya. Kasus terjadi pada Jumat (4/6/2021) malam. 

https://regional.kompas.com/read/2021/09/29/201320678/viral-video-kepala-buaya-mengapung-di-sungai-resahkan-warga-labura-bksda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke