Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Dugaan Investasi Fiktif Guru Madrasah di Bogor Jadi 937 Orang

Kompas.com - 28/09/2021, 12:33 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Sejak saat itu, warga di pelosok Kabupaten Bogor mulai berbondong-bondong menyimpan dana di tempat I alias Iwong ini.

"Gara-gara itu warga banyak yang menjual tanah, mobil, karena berharap bisa mendapat uang dalam waktu cepat. Jadi warga di sana percaya karena ada bukti keuntungan 40 persen yang didapat dari keluarga tersangka, akhirnya mereka ikut juga investasi itu," ujar Handreas.

Kemudian, pada Juli 2020, menurut Handreas, tersangka membuat salah satu manajemen atau koperasi untuk mengelola keuangan, lantaran sudah terlalu banyak nasabah atau warga yang mendaftar.

Setidaknya, ada empat orang yang ditunjuk sebagai pengelola dalam manajemen investasi simpanan tersebut.

Namun, belakangan investasi fiktif berkedok uang tabungan itu terhenti karena I alias Iwong selalu mengalami kekalahan saat main trading saham online di aplikasi Binomo.

Namun, tersangka kembali menghimpun dana dari warga lainnya dengan modus baru atau investasi arisan dan sembako.

Uang yang terkumpul kemudian digunakan untuk membayar profit yang dijanjikan kepada nasabah sebelumnya.

I alias Iwong melakukan perubahan teknis pemberian keuntungan yang tadinya diberikan setiap awal bulan, kini menjadi setiap 3 bulan sekali.

Dia juga mengubah kuitansi atau tanda bukti investasi yang diberikan kepada para nasabah.

"Jadi dia buat 2 program, pertama investasi tabungan uang yang korbannya 837. Kemudian program arisan sembako yang korbannya 100 orang. Total kerugian Rp 23 miliar. Kalau dirinci untuk investasi tabungan itu kerugiannya Rp 15 miliar, kemudian untuk kerugian investasi arisan dan sembako itu senilai Rp 7,5 miliar," kata dia.

Seiring berjalannya waktu, tersangka akhirnya sudah tak bisa lagi merealisasikan keuntungan kepada para warga.

Begitu juga modal investasi yang tidak pernah dikembalikan.

Para nasabah kemudian sadar bahwa mereka telah dikelabui oleh tersangka.

Ratusan korban ini akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polres Bogor.

Handreas mengatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bertambah lebih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com