Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Pagar Tembok dan Tuduhan Bau Limbah, Ini Bantahan Manajemen RS

Kompas.com - 28/09/2021, 09:06 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah orang di Dusun IV, Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, mengeluhkan keberadaan pagar tembok yang dibangun oleh sebuah rumah sakit ibu dan anak swasta di wilayah itu.

Pasalnya, bangunan pagar tembok itu dinilai memakan badan jalan, sehingga terjadi penyempitan akses.

Mereka meminta pagar tembok yang sudah dibangun itu dibongkar dan digeser ke dalam.

Ruslan (68), salah satu warga yang melakukan unjuk rasa.

"Bagaimana tidak terganggu, Pak, itu kan jalan jadi sempit karena bangunan tembok. Mobil dan motor tak bisa selisih, harus berhenti dulu salah satu. Kalau misalnya terjadi kebakaran di rumah warga, itu mobil pemadam tak akan bisa masuk. Makanya kami minta pihak rumah sakit membongkar dan menggeser pagar 40 sentimeter, masalah selesai," ujar Ruslan kepada Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Mau Buat Tembok Pagar sampai ke Langit Silakan, tapi Jangan di Atas Jalan Masyarakat

Ruslan dan warga lainnya mengakui bahwa pihak rumah sakit mendirikan pagar tembok itu sesuai dengan luas tanah yang ada di sertifikat.

Namun, pagar itu dianggap memakan badan jalan, sampai tidak ada parit pembuangan air.

"Dia (pemilik RS) kan orang pintar, orang berduit, dokter lagi. Apa salahnya menggeser pagar temboknya itu? Sedangkan saya rakyat biasa, 4 meter saya infakkan buat jalan. Panjangnya 100 meter itu saya kasih. Jalan sudah berapa tahun dibuat, sekarang lihatlah dibuat pagar tembok di atasnya. Kalau dia mau geser tembok itu, masalah selesai," ujar Ruslan.

Selain warga, sejumlah perangkat Desa Tanjung Berulak juga ikut protes.

Mulai dari ketua RW hingga Badan Permusyawarahan Desa (BPD) mengeluhkan keberadaan pagar tembok.

Andrizal selaku Kepala Dusun IV mengatakan, badan jalan yang termakan pagar tembok rumah sakit bervariasi.

"Tembok yang sudah makan badan jalan ini panjang sekitar 50 meter. Dari depan ada yang termakan 30 sentimeter, 50 sentimeter, dan di belakang ada sekitar 1 meter, itu pas di teras rumah warga," kata Andrizal.

Baca juga: Detik-detik Bocah 11 Tahun di Blitar Tewas Tertimpa Pagar Tembok Saat Pulang Bermain

Sebelum pembangunan, menurut Andrizal, warga sudah meminta agar jangan sampai pembangunan memakan badan jalan.

Namun, pihak rumah sakit tidak menggubris dan tidak mengabulkan permohonan warga.

"Kami sudah pernah melakukan pertemuan pekan lalu sama pihak rumah sakit, ada perangkat desa, warga, ninik mamak, RT, RW, dan BPD. Permintaan kami sederhana saja, yaitu meminta pihak rumah sakit bikin pagar tembok di pinggir badan jalan, tidak memakan badan jalan. Tapi, mereka tidak menyanggupi. Alasannya tanah mereka luasnya 24 meter dan akan memagar sebanyak itu," sebut Andrizal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com