Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

855.663 Warga di Wonogiri Ditargetkan Terima Vaksinasi Dosis Pertama pada Oktober

Kompas.com - 27/09/2021, 15:28 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menargetkan 855.663 warga sudah mendapatkan vaskinasi dosis pertama pada bulan Oktober 2021.

 

Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mendapatkan tambahan 336.000 dosis vaksin dari pemerintah pusat.

 “Kabupaten Wonogiri mendapatkan tambahan stok vaksin covid-19 sebanyak 336.000 dosis. Dari akumulasi ini, kita pastikan tiga minggu ke depan kita sudah menyentuh 855.000 orang. Dengan tambahan itu maka seluruh target selesai (divaksin) untuk dosis pertama,” ujar pria yang akrab disapa Jekek kepada Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Seluruh Daerah di Kepri Zona Kuning, Stok Vaksin Tersisa 420.416 Dosis

Jekek mengatakan, saat ini jumlah warga yang tervaksinasi sebanyak 55 persen.

Dengan tambahan 336.000 dosis, diperkirakan target vaksinasi mencapai 100 persen dalam tiga minggu ke depan.

Agar percepatan vaksinasi maksimal, Jekek merubah strategi vaksinasinya.

Ia tak lagi menggunakan metode klaster atau memilih sasaran berdasarkan jenis pekerjaan atau golongan umur.

Namun, Jekek memilih menargetkan capaian minimal per harinya di masing-masing kecamatan.

Target sasarannya pun bebas asalkan warga yang divaksin berumur 12 tahun ke atas.

Untuk satu kecamatan, Jekek menargetkan minimal dalam satu hari mendapatkan 600 orang.

Total kecamatan yang berada di Kabupaten Wonogiri sebanyak 25 kecamatan.

Dengan demikian, dalam sehari target minimal vaksinasi di Kabupaten Wonogiri sebanyak 15.000 orang.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Kota Tegal di Atas 90 Persen

Jekek menambahkan, titik pusat pelaksanaan vaksinasi berlangsung di masing-masing kantor kecamatan bukan di masing-masing puskesmas.

“Kalau diselenggarakan di puskemas maka ruang tunggu, parkir dan fasilitas lainnya akan menimbulkan kerumunan. Maka kami tidak memilih puskesmas untuk pelaksanaan vaksinasi karena infrastruktur pendukungnya tidak memenuhi standar operasional minimal. Kalau yang hadir 600 di puskesmas maka bisa jadi klaster puskesmas malahan,” jelas Jekek.

Ia memiliki kantor kecamatan sebagai lokasi vaksinasi karena sarana dan prasarana yang mumpuni.

Dirinya tidak akan menambah titik pelaksanaan vaksinasi di lain tempat lantaran keterbatasan jumlah vaksinator.

Begitu pula dengan opsi door to door akan semakin sulit mengingat topografi Kabupaten Wonogiri yang bergunung-gunung.

“Kalau di wilayah perkotaan bisa dilakukan (door to door),” kata Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com