Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar PPKM Level 3, Satpol PP Boyolali Bubarkan Hajatan di Rumah Makan

Kompas.com - 23/09/2021, 17:55 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Boyolali terpaksa membubarkan kegiatan hajatan di salah satu rumah makan di Kecamatan Sawit.

Pembubaran hajatan itu dilakukan pada Minggu (19/9/2021) karena melanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko Mulyono mengatakan, pembubaran hajatan ini bermula ketika petugas akan melaksanakan kegiatan operasi yustisi di Sawit.

Baca juga: Bupati Sragen Izinkan Warga Gelar Hajatan, Calon Pengantin Wajib Tes Antigen

Secara tidak sengaja menemukan ada kegiatan hajatan di salah satu rumah makan tersebut.

Karena berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga hajatan itu terpaksa dibubarkan.

"Dari hasil penyelidikan kami bahwasanya merasa tidak ada transparansi dari pihak calon customer-nya kepada pengelola. Sebenarnya waktu itu untuk makan keluarga, tapi tahu-tahu istilahnya ada semacam hajatan karena ada manten, ada musiknya, ada penyanyinya itu di Boyolali meskipun level 3 belum diperkenankan seperti itu," kata Tri dihubungi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Tri menjelaskan, warga boleh menggelar hajatan dengan syarat hanya mengundang 20 orang dan menerapkan protokol kesehatan ketat. Kemudian waktunya juga dibatasi.

"Terkait dengan kemarin itu sudah tidak ada izin, tidak ada pemberitahuan," ungkap dia.

Tri menerangkan, pengelola rumah makan telah diberi edukasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang dan lebih berhati-hati dalam menerima pesanan dari pelanggan.

Baca juga: Warga Boyolali Kembali Diizinkan Gelar Hajatan, Jumlah Tamu Dibatasi dan Harus Drive Thru

Diketahui, warga yang menggelar hajatan di salah satu rumah makan di wilayah Sawit tersebut bukan warga Boyolali.

"Dari pada nanti bilangnya untuk makan keluarga, tapi untuk hajatan seperti itu. Jangan sampai kecolongan. Kemarin yang mengadakan hajatan bukan dari warga Boyolali, justru dari luar Boyolali," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com