Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Sejumlah Kejadian, Ini yang Harus Diperhatikan Peserta Vaksinasi

Kompas.com - 23/09/2021, 15:23 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah orang merasakan dampak atau efek pasca mengikuti vaksinasi Covid-19.

Bahkan, ada yang sampai meninggal dunia, seperti yang dialami Cahyono Putra (17), pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Meski penyebab kematian bukan karena vaksin, kejadian ini bisa memberikan pelajaran kepada calon peserta vaksinasi.

Baca juga: Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang dalam Pengobatan

Ketua Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jawa Barat, Prof Kusnandi Rusmil, dua pekan sebelum divaksin, Cahyono mengalami sakit serius.

"(Ternyata) saat divaksin badannya enggak enak, tapi ia ingin sekolah, jadi ingin divaksin," ujar Kusnandi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Seusai vaksin, Cahyono mengalami reaksi sedang berupa lemas. Ia kemudian pulang dan malam harinya kondisinya memburuk.

Orangtuanya memberikan obat, kemudian memanggil dokter.

Namun, saat dokter tiba, pasien sudah meninggal.

Baca juga: Kabar Baik, Solihin yang Lumpuh Setelah Vaksinasi Kini Bisa Berjalan

Belajar dari kasus tersebut, Kusnandi meminta masyarakat yang akan divaksin untuk kembali memperhatikan hal berikut.

Pertama, calon peserta vaksinasi harus jujur pada diri sendiri.

Pastikan tubuh dalam kondisi sehat saat divaksin.

Kedua, istirahat dan makan yang cukup sebelum divaksin.

Ketiga, perhatikan proses vaksinasi.

Ceritakan secara jujur kondisi kesehatan saat proses skrining.

Ketika, saat proses observasi, peserta akan diminta untuk menunggu 15-30 menit.

Waktu tersebut fungsinya untuk pemantauan gejala klinis yang muncul pasca pemberian vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com