BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah orang merasakan dampak atau efek pasca mengikuti vaksinasi Covid-19.
Bahkan, ada yang sampai meninggal dunia, seperti yang dialami Cahyono Putra (17), pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Meski penyebab kematian bukan karena vaksin, kejadian ini bisa memberikan pelajaran kepada calon peserta vaksinasi.
Baca juga: Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang dalam Pengobatan
Ketua Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jawa Barat, Prof Kusnandi Rusmil, dua pekan sebelum divaksin, Cahyono mengalami sakit serius.
"(Ternyata) saat divaksin badannya enggak enak, tapi ia ingin sekolah, jadi ingin divaksin," ujar Kusnandi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).
Seusai vaksin, Cahyono mengalami reaksi sedang berupa lemas. Ia kemudian pulang dan malam harinya kondisinya memburuk.
Orangtuanya memberikan obat, kemudian memanggil dokter.
Namun, saat dokter tiba, pasien sudah meninggal.
Baca juga: Kabar Baik, Solihin yang Lumpuh Setelah Vaksinasi Kini Bisa Berjalan
Belajar dari kasus tersebut, Kusnandi meminta masyarakat yang akan divaksin untuk kembali memperhatikan hal berikut.
Pertama, calon peserta vaksinasi harus jujur pada diri sendiri.
Pastikan tubuh dalam kondisi sehat saat divaksin.
Kedua, istirahat dan makan yang cukup sebelum divaksin.
Ketiga, perhatikan proses vaksinasi.
Ceritakan secara jujur kondisi kesehatan saat proses skrining.
Ketika, saat proses observasi, peserta akan diminta untuk menunggu 15-30 menit.
Waktu tersebut fungsinya untuk pemantauan gejala klinis yang muncul pasca pemberian vaksin.