Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUP Sanglah Denpasar Kremasi 25 Jenazah Telantar

Kompas.com - 23/09/2021, 14:11 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 25 jenazah telantar di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, dikremasi di Taman Krematorium Mumbul, Kamis (23/9/2021).

Salah satu jenazah telantar yang dikremasi sudah berada di ruang forensik RSUP Sanglah sejak 2019.

Baca juga: Kabar Baik, Pemkot Denpasar Tutup 4 Lokasi Isoter Setelah Kasus Covid-19 Menurun

Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Sanglah Denpasar Ni Luh Dharma Kerti Natih mengatakan, kegiatan kremasi tersebut merupakan kegiatan tahunan.

Tujuannya, mencegah kelebihan jenazah di tempat penyimpanan.

"Kita lakukan untuk mengkremasi jenazah yang ada di forensik yang telantar, yang tidak diketahui identitasnya dan tidak ada keluarga yang mengambil," kata Natih dalam keterangan pers di RSUP Sanglah Denpasar, Kamis (23/9/2021).

Natih menyebut, dalam setahun, RSUP Sanglah Denpasar menghabiskan dana sekitar Rp 2,6 miliar untuk mengurus jenazah yang telantar.

Jenazah yang telantar itu terdiri dari pasien yang meninggal karena sakit, warga yang mengalami kecelakaan atau tewas tanpa identitas, serta jenazah yang tak diketahui identitas keluarganya.

"Biaya untuk pemulasaraan jenazah bahkan dari pasien itu dirawat di RSUP Sanglah itu sampai sekarang sekitar Rp 2,6 miliar. Cukup banyak juga kalau dihitung dari sisi biaya perawatan dan pemulasaraan jenazah," kata dia.

Natih menegaskan, rumah sakit telah berkoordinasi dengan sejumlah komunitas dan polisi untuk mencari identitas jenazah tersebut.

Namun, belum ada kabar baik mengenai identitas atau keluarga yang datang mengambil jenazah tersebut.

Baca juga: Profil dan Sejarah Kota Denpasar

Menurut Natih, jumlah jenazah telantar tahun ini menurun dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Tahun lalu, terdapat 30 jenazah telantar di RSUP Sanglah.

"Kalau dulu mungkin sangat banyak (jenazah telantar), dalam satu tahun mungkin lebih dari 30. Tahun ini kita bisa melakukan kremasi karena tidak jelas agamanya dan keluarganya juga tidak ada yang mengambil mereka. Sehingga kita lakukan secara agama Hindu dengan kremasi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com