PURWOKERTO, KOMPAS.com - Menjelang musim hujan, sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rawan bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, sebanyak 16 kecamatan rawan longsor, 6 kecamatan rawan banjir dan 16 kecamatan rawan angin puting beliung.
"Kami sudah persiapan dari awal untuk mengantisipasi dampak bencana," kata Sadewo seusai apel siaga bencana di Makodim 0701/Banyumas, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Ini Penyebab PPKM di Banyumas Masih Bertahan di Level 3
Untuk mengantisipasi dampak bencana, kata Sadewo, pemkab melibatkan personel BPBD, polisi, TNI dan dari 33 organisasi relawan kebencanaan.
"Koordinasi kami selama ini baik, mudah-mudahan tidak terjadi," ujar Sadewo.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes M Firman Lukmanul Hakim mengatakan, untuk memudahkan koordinasi akan menyatukan saluran frekuensi radio.
"Ini mau dibikinkan satu frekuensi khusus. Nanti ada posko sentral yang mengendalikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Firman.
Baca juga: Bupati: Kalau Mau Fair PPKM Banyumas Sudah Level 2
Berdasarkan data BPBD, hingga September ini tercatat 217 kejadian bencana alan dengan kerugian material mencapai Rp 1,1 miliar.
Sedangkan sepanjang tahun 2020 lalu tercatat ada 690 kejadian bencana dengan kerugian mencapai Rp 3,38 miliar.
Berikut daftar lengkap wilayah rawan bencana di Banyumas:
Kecamatan rawan longsor
1. Kecamatan Gumelar
2. Kecamatan Lumbir
3. Kecamatan Pekuncen
4. Kecamatan Wangon