Senada dengan Budi, Wahyu Jatmiko salah satu warga yang merawat benda bersejarah mengutarakan beberapa kolektor sudah mendatangi masyarakat.
Para kolektor mendatangi rumah warga lalu menawar benda-benda bersejarah yang sementara dirawat masyarakat.
“Ada yang datang lalu menanyakan minta dibeli atau diganti mahar berapa,” ujar Wahyu.
Baca juga: Pendaki Asal Madiun Meninggal di Gunung Lawu, Ini Kronologinya
Menurut Wahyu, para kolektor yang memburu benda bersejarah di wilayah Kelurahan Demangan bukan kali ini saja.
Ia mendapatkan cerita dari keluarganya, neneknya sekitar tahun 1980 memiliki banyak benda-benda bersejarah yang dirawat di rumah.
Saat itu ada beberapa orang mengatasnamakan Keraton Solo memotret benda-benda bersejarah yang disimpan oleh neneknya.
Beberapa bulan kemudian, benda-benda bersejarah yang masih bagus diambil oleh orang tersebut.
“Akhirnya yang diambil seperti arca diangkut. Benda-benda yang tersisa mungkin yang jelek dan rusak. Nenek saya bilang ada yang dikasih (kompensasi) tetapi tidak tahu berapa. Nenek punya arca (diambil) tetapi tidak dikasih apa-apa,” jelas Wahyu.
Ia menambahkan, sejatinya ada warga yang memiliki arca.
Namun disimpan dan tidak boleh dipotret oleh siapa pun. Warga khawatir peristiwa tahun 1980-an akan terulang kembali.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Baru 40 Persen, Kabupaten Madiun Naik PPKM Level 3
Diberitakan sebelumnya, setelah beberapa hari melakukan ekskavasi di Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan struktur bata dan batu andesit candi.
Pamong budaya BPCB Jatim Pahadi mengatakan, BPCB Jatim belum bisa menyimpulkan periode atau pembangunan struktur candi tersebut.
“Jadi belum dapat indentifikasi periodisasinya. Tetapi yang jelas itu merupakan batu bagian dari candi. Salah satunya ada batu yang terukir kala yang biasanya itu terpasang di ambang pintu bagian atas candi,” kata Pahadi kepada Kompas.com, Selasa (21/9/2021).
Tak hanya itu, kata Pahadi, dokumen laporan arkeologi Pemerintah Hindia Belanda pada 1937 juga menyebutkan terdapat bangunan candi di titik ekskavasi tersebut.
Dalam laporan itu disebutkan, banyak ditemukan struktur bata dan beberapa susunan batu andesit saat penelitian di lokasi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.