BANGKA TENGAH, KOMPAS.com - Danau Pading di Desa Perlang, Bangka Tengah, kini hadir sebagai salah satu destinasi wisata terbaru di Kepulauan Bangka Belitung.
Selama ini, wisatawan tentunya sudah mengenal Danau Kaolin yang juga berada di Bangka Tengah.
Namun, masing-masing danau tersebut memiliki karakteristik dan bentangan alam yang berbeda.
Meski demikian, keduanya sama-sama terbentuk dari galian bekas tambang timah.
Baca juga: Sejarah Pulau Tujuh, Wilayah yang Bisa Jadi Sengketa Antara Bangka Belitung dan Kepri
Destinasi wisata Danau Pading ini belum genap berusia setahun.
Tepatnya baru dibuka sebagai lokasi wisata umum pada 27 Oktober 2020.
Namun, keberadaan Danau Pading dengan cepat menjadi populer dan dikenal luas masyarakat.
Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara khusus melakukan video call dengan para pemuda yang telah berjasa mengubah lokasi bekas tambang menjadi obyek wisata.
Baca juga: Aturan Terbaru Penumpang Pesawat ke Bangka Belitung, Berlaku Mulai 7 September 2021
Ketua Wisata Danau Pading, Sariwijaya mengatakan, setelah video call langsung dengan Menteri Sandiaga, mereka juga diundang untuk bertemu langsung di Jakarta.
Hasil pertemuan itu, mereka pun sepakat untuk mempersiapkan program pengembangan wisata Danau Pading secara berkelanjutan.
"Kebetulan kami hari ini di bandara, baru pulang bertemu Pak Menteri untuk pengembangan Danau Pading," kata Sariwijaya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/9/2021).
Saat ini, keberadaan Danau Pading tidak hanya sekadar untuk memanjakan mata dan melepas penat, tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.
Danau Pading memiliki luas 23 hektar.
Lokasi ini dapat ditempuh selama 90 menit perjalanan dari Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.
Sariwijaya mengatakan, dulunya Danau Pading berupa lahan bekas tambang timah.
Terakhir kali eksploitasi biji timah dilakukan pada tahun 2000.
Hampir dua dekade lamanya kawasan tersebut terbengkalai.
"Saat belum dikelola, ada juga aktivitas tambang inkonvensional di sini. Kemudian kami beberapa pemuda berinisiatif menjadikannya sebagai lokasi wisata," ujar Sariwijaya.
Sariwijaya menuturkan, pembukaan lahan untuk wisata dilakukan secara swadaya.
Kemudian, tim menggencarkan promosi melalui media sosial.
Alhasil, keberadaan Danau Pading dengan cepat dikenal masyarakat.
"Pertama kali dibuka ada juga pro dan kontranya, karena lahan ini pernah dipakai juga buat tambang inkonvensional," ujar dia.
Baca juga: Naik Kapal Layar, Bucek Depp Terdampar di Bangka Selatan
Namun, tim akhirnya berhasil meyakinkan masyarakat untuk membuka lokasi wisata di kawasan itu.
Hasilnya terbukti, animo masyarakat untuk berkunjung terbilang tinggi.
Saat hari libur atau akhir pekan, kunjungan wisatawan mencapai ribuan orang.
Lokasi parkir pun penuh dengan kendaraan para pengunjung.
Pembukaan lokasi wisata saat pandemi Covid-19 memungkinkan dilakukan, karena Bangka Tengah termasuk daerah zona hijau yang tidak terkena pembatasan kategori berat.
"Biaya masuk Rp 5.000 per orang, sudah termasuk parkir di dalam," ucap Sariwijaya.
Baca juga: Pantai Batu Berani di Bangka Barat, Tempat Transit dengan Suguhan Otak-otak dan Sunset
Danau Pading diambil dari nama Bukit Pading yang ada di kawasan itu.
Pengunjung bisa menikmati pemandangan sembari mencicipi berbagai macam kuliner khas Bangka.
Ada otak-otak, mie kuah, tekwan hingga kelapa muda yang akan menggugah selera makan.
Kemudian, ada banyak spot lokasi foto yang sangat instagramable.
"Ada perahu yang bisa disewa berkeliling danau dan di tengah danau merupakan spot yang bagus untuk berfoto," ungkap Sariwijaya.
Berbagai fasilitas juga telah dilengkapi seperti gazebo, toilet, hingga penanaman berbagai pohon pelindung.
Suasana Danau Pading semakin apik dengan airnya yang berwarna biru terang bak warna langit yang menaunginya.
Kala senja yang mulai temaram, kawasan Danau Pading dijamin bakal melahirkan karya fotografi terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.