PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Tingkat keterisian lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Kepulauan Bangka Belitung saat ini telah melebihi daya tampung.
Pembangunan lapas baru belum bisa dilakukan, karena anggaran yang ada dialihkan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Pelayanan Tahanan dan Keamanan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bangka Belitung Yuliantino mengatakan, seluruh lapas yang ada di Bangka Belitung saat ini sudah penuh.
Bahkan, jumlah penghuni sudah melebihi kapasitas.
"Kalau normalnya itu 1.200 orang, tapi saat ini jumlahnya sudah sekitar 2.000 orang," kata Yuliantino di kantornya, Senin (13/9/2021).
Yuliantino menuturkan, kelebihan penghuni dialami lapas umum maupun lapas khusus narkotika.
Bahkan, untuk lapas khusus narkotika, saat ini dihuni lebih dari 800 orang.
Padahal, idealnya hanya untuk 400 penghuni.
"Lapas narkotika ini sudah ada pengurangan dengan asimilasi dan lainnya. Jika tidak, bisa sampai 1.100," ujar Yuliantino.
Baca juga: Kebakaran Lapas Tangerang Tewaskan 45 Napi, Menkumham Yasonna Dinilai Lalai
Menurut Yuliantino, lahan untuk pembangunan lapas baru sudah tersedia di Kabupaten Bangka Tengah.
Lahan tersebut masih berupa tanah kosong yang merupakan hibah pemerintah daerah.
"Cuma, saat ini anggaran belum turun karena ada Covid, jadi belum ada pembangunan sama sekali di sana," ujar Yuliantino.
Baca juga: Kemenkumham Diminta Ciptakan Terobosan Tuntaskan Persoalan Lapas
Pembangunan lapas baru, menurut Yuliantino, adalah solusi untuk mengurangi beban lapas yang ada saat ini.
Di sisi lain, Yuliantino menilai, rencana pemerintah pusat untuk merevisi Undang-Undang tentang Narkotika patut didukung.
"Mudah-mudahan terlaksana, jadi nantinya banyak ke rehabilitasi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.