Sementara itu, Penggiat Lingkungan dan Konservasi Penyu Polewali Mandar Muhammad Yusri mengatakan, untuk merawat anak dugong membutuhkan perhatian khusus lantaran ikan dungong ini masih berukuran kecil.
Ia menjelaskan, untuk merawat anak dugong ini di sebuah bak berukuran kecil dibutuhkan pergantian air baru setiap tiga jam.
Dungong ini juga membutuhkan minuman seperti susu dan makanan selama proses penyembuhan berlangsung.
“Butuh perhatian ekstra untuk merawat dungong ini dengan baik. Karena kita tidak punya mesin pompa, air baknya ini harus diganti dengan air baru setiap tiga jam,” jelas Muh Yusri.
Rencananya anak dugong yang tersesat dari rombongan induknya ini akan kembali dilepasliarkan ke laut apabila kondisinya sudah dinilai pulih dan sehat.
Yusri berharap adanya perhatian pemerintah dan aktifis pecinta mamalia langka untuk ikut bersama menyelamatkan anak dugong, salah satu hewan yang dilindungi oleh negara tersebut agar tidak segera punah atau mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.