Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Peternak Saat Harga Telur Anjlok, Biaya Pakan Jagung Melonjak: Bisa Impas Saja Sudah Alhamdulillah...

Kompas.com - 18/09/2021, 08:39 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Timpangnya harga jual telur dengan harga pakan membuat peternak ayam petelur kelabakan menutupi margin yang minus.

Dengan harga normal di masa pandemi sekarang, peternak menilai bisa impas antara ongkos produksi dengan harga jual saja sudah sangat beruntung.

Salah satu peternak ayam petelur di Kecamatan Natar, Sarudin mengatakan, normalnya harga jual telur seharusnya di kisaran Rp 20.000 sampai Rp 21.000 per kilogram.

Baca juga: Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar

Harga ini, menurut Sarudin, sudah mampu menutupi ongkos produksi di tengah harga pakan jagung yang naik.

“(Harga) segitu baru berimbang, memang belum dapat untung, tapi sudah bisa membayar karyawan, beli pakan, beli obat atau vitamin untuk ternak,” kata Sarudin melalui sambungan telepon, Jumat (17/9/2021) pagi.

Baca juga: Harga Telur Anjlok, Peternak Bagikan Telur Gratis ke Warga: Silakan Ambil Sendiri di Kandang

Harga pakan jagung naik dua kali lipat

Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. Harga pakan jagung saat ini dinilai terlalu tinggi, yakni Rp 5.800 sampai Rp 6.000 per kilogram.

Hampir dua kali lipat dibanding harga normal yang biasanya hanya di kisaran Rp 3.800 per kilogram.

"Untuk pakan jadi, harganya kisaran Rp 6.500 sampai Rp 7.000 per kilogram. Jadi enggak ketemu untuk ganti biaya produksi. Bisa impas saja sudah alhamdulillah," kata Sarudin.

Baca juga: Derita Peternak Ayam Petelur, Sehari Rugi Rp 8 Juta

Banyak peternak gulung tikar

Akibatnya, banyak peternak yang terpaksa gulung tikar.

Di sentral peternakan ayam petelur Krawang Sari, Kecamatan Natar, kata Sarudin, sudah ada empat peternak yang mengibarkan bendera putih.

"Ada empat peternak plasma yang sudah tutup di sini," kata Sarudin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com