Kata Iman, meski ribuan dosis terbuang, namun di Aceh Tenggara jumlah tersebut baru 3,7 persen dari angka wasted rate nasional yang ditetapkan yakni 15 persen.
"Ini (wasted rate 3,7 persen) angka wajar selama 7 bulan pelaksanaan vaksinasi," ungkapnya.
Dinas Kesehatan Aceh mencatat, baru Kota Banda Aceh yang memiliki angka capaian vaksinasi tertinggi di Aceh yakni 60 persen.
Sementara, untuk total angka vaksinasi seluruh Aceh baru 20,7 persen dari 4 juta lebih jiwa yang ditargetkan untuk mendapatkan vaksinasi.
Kata Iman, pihaknya akan berusaha untuk meningkatkan vaksinasi kepada masyarakat.
"Jadi memang capaian untuk kabupaten lainnya di Aceh masih sangat rendah, termasuk Kabupaten Aceh Tenggara. Namun kita akan terus berusaha keras untuk meningkatkan capaian vaksinasi, agar kekebalan komunitas bisa dicapai," tegasnya.
Iman menambahkan, banyaknya dosis yang terbuang juga disebabkan oleh jumlah vial yang diberikan pusat ke daerah. Dijelaskan Iman, untuk vaksin Sinovac 1 vial untuk 10 orang, Moderna 1 vial untuk 14 orang.
“Vaksin dikemas dalam satu vial untuk 10 orang, nah, jika ada warga yang sudah registrasi 8 orang, maka satu vial botol harus dibuka. Jika sudah melebihi waktu pakai tidak ada warga lain yang akan divaksin, maka dua dosis sisanya memang harus dibuang,” jelasnya.
Baca juga: Ribuan Dosis Vaksin Covid-19 Terbuang di Aceh Tenggara, Ini Kata Kemenkes