GRESIK, KOMPAS.com - Sudah banyak orang yang mengenal, bahkan pernah mencicipi nasi krawu khas Gresik.
Namun siapa yang menyangka, makanan khas Gresik ini justru awalnya berasal bukan dari penduduk asli, melainkan dari para pendatang yang mencari penghidupan di kota industri.
Nasi krawu memang kerap menjadi incaran para tamu yang datang berkunjung ke Gresik.
Warga lokal juga banyak yang menggemari hidangan nasi pulen dan biasa disajikan dengan daun pisang tersebut.
Biasanya, nasi krawu dikombinasikan dengan lauk yang dapat dipilih oleh pembeli.
Mulai dari sayatan daging sapi, jeroan sapi, atau campuran dari kedua bahan.
Menu ini kemudian dilengkapi dengan sambal dari bahan petis dan terasi, ditambah serundeng sebagai pelengkap sajian.
Baca juga: GNI Gresik, Saksi Bisu Sejarah, Simbol Gotong Royong Masyarakat yang Sempat akan Dibongkar
Menurut penuturan warga, nasi krawu awalnya diperkenalkan oleh para perantau asal Madura yang tinggal di Gresik.
Nasi krawu berasal dari kata krawuk, yang artinya kurang lebih mengambil dengan tangan.
Disebut demikian lantaran penjual nasi krawu kebanyakan menggunakan tangan mereka secara langsung ketika menyajikan kuliner ini kepada para pembeli.
Meski saat ini sudah dibuat lebih higienis, dengan menggunakan selontongan tangan.
"Memang kami aslinya dari Madura, kemudian merantau dan tinggal di Gresik. Awalnya sih enggak langsung warung seperti sekarang, dulu kan ibu yang merintis. Usaha kecil-kecilan, keliling, kemudian berkembang dan buka warung di sini," ujar Halimatus Sa'diyah, anak dari Buk Tiben, salah satu pemilik warung nasi krawu yang cukup dikenal di Gresik.
Baca juga: Mengenal Kaldu Kokot, Kuliner Madura yang Melegenda