Salin Artikel

Mencicipi Nasi Krawu, Makanan Khas Gresik yang Justru Berasal dari Perantau

Namun siapa yang menyangka, makanan khas Gresik ini justru awalnya berasal bukan dari penduduk asli, melainkan dari para pendatang yang mencari penghidupan di kota industri.

Nasi krawu memang kerap menjadi incaran para tamu yang datang berkunjung ke Gresik.

Warga lokal juga banyak yang menggemari hidangan nasi pulen dan biasa disajikan dengan daun pisang tersebut.

Biasanya, nasi krawu dikombinasikan dengan lauk yang dapat dipilih oleh pembeli.

Mulai dari sayatan daging sapi, jeroan sapi, atau campuran dari kedua bahan.

Menu ini kemudian dilengkapi dengan sambal dari bahan petis dan terasi, ditambah serundeng sebagai pelengkap sajian.

Menurut penuturan warga, nasi krawu awalnya diperkenalkan oleh para perantau asal Madura yang tinggal di Gresik.

Nasi krawu berasal dari kata krawuk, yang artinya kurang lebih mengambil dengan tangan.

Disebut demikian lantaran penjual nasi krawu kebanyakan menggunakan tangan mereka secara langsung ketika menyajikan kuliner ini kepada para pembeli.

Meski saat ini sudah dibuat lebih higienis, dengan menggunakan selontongan tangan.

"Memang kami aslinya dari Madura, kemudian merantau dan tinggal di Gresik. Awalnya sih enggak langsung warung seperti sekarang, dulu kan ibu yang merintis. Usaha kecil-kecilan, keliling, kemudian berkembang dan buka warung di sini," ujar Halimatus Sa'diyah, anak dari Buk Tiben, salah satu pemilik warung nasi krawu yang cukup dikenal di Gresik.

Halima, sapaan Halimatus Sa'diyah mengungkapkan, memang kebanyakan para penjual nasi krawu yang ada di Gresik merupakan orang Madura.

Kendati sejalan dengan perkembangan waktu, ada juga penjual nasi krawu yang bukan merupakan warga Madura.

Khusus untuk warung nasi krawu Buk Tiben, Halima mengatakan, sudah mulai eksis sejak 1979.

Halima sendiri merupakan anak bungsu Bu Tiben, dari 11 bersaudara.

Seiring perkembangan waktu, anak-anak dari Buk Tiben kemudian ada yang mengikuti jejak orangtua mereka dengan membuka warung nasi krawu.

Sudah ada enam cabang warung yang berhasil dibuka, salah satunya warung nasi krawu Buk Timan yang juga cukup terkenal di Gresik.

Buk Timan, juga merupakan salah satu anak dari Bu Tiben.

"Tidak hanya di Gresik, ada juga yang buka di Surabaya dan Madura di dekat Jembatan Suramadu. Tapi enggak kayak di sini (tidak seberapa laku), padahal aslinya nasi krawu itu ya dari orang Madura," kata Halima sembari tersenyum.

Halima mengaku, pandemi Covid-19 serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut berimbas terhadap omzet penjualan nasi krawu di warung Buk Tiben.

Namun, penjualan nasi krawu di tempatnya kini mulai kembali menggeliat, setelah Gresik berada di Level II PPKM.

"Sehari bisa 300 sampai 400 porsi (terjual), malah sebelum pandemi bisa sampai 500 porsi," ucap Halima.

Kendati demikian, Halima tetap merasa bersyukur barang dagangan yang dijual masih tetap dicari dan digemari oleh warga.

Seiring kondisi Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, membuat pihaknya mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran.

"Bukanya itu mulai pukul 06.00 WIB. Tapi memang kebanyakan dibungkus, dibawa pulang," tutur Halima.

Harga ini belum termasuk minum, serta beberapa sajian pendamping, seperti sate telur puyuh, becek, olahan telur, krupuk, hingga beragam gorengan.

Cerita penikmat nasi krawu

Salah satu penggemar nasi krawu, Muhammad Tajuddin mengatakan, rela menempuh perjalanan sekitar lima kilometer lebih dari tempatnya bekerja.

Hal itu dilakukannya hanya untuk bisa menikmati nasi krawu di warung Buk Tiben.

"Di samping nasi krawu ini khas Gresik dan saya menyukainya, di sini buat istirahat jam kerja juga enak. Saya sendiri sudah sering ke sini, karena tempat ini kan sudah lama," ujar Tajuddin.

Selain khas Gresik, Tajuddin mengaku, dirinya merasa ada cita rasa tersendiri saat menyantap nasi krawu.

"Nasi krawu itu khas, bentuk rasanya, sambalnya, sama paduan daging dan campuran jerohan, rasanya lebih mantap. Rugi kalau sampai belum merasakannya," ucap Tajuddin.

Tajuddin membenarkan, bila sepengetahuan dirinya awal kali nasi krawu hadir di Gresik berasa; dari orang-orang Madura yang merantau.

Meski itu terjadi sudah sejak lama, tapi kini kebanyakan penjual nasi krawu di Gresik masih didominasi oleh warga keturunan Madura.

"Sebab yang saya rasakan itu beda, antara nasi krawu buatan orang Madura dan bukan. Lebih mantap dan enak yang buatan orang-orang Madura, meski di Madura sendiri nasi krawu tidak terkenal atau bahkan tidak ada," kata Tajuddin.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/10/130657078/mencicipi-nasi-krawu-makanan-khas-gresik-yang-justru-berasal-dari-perantau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke