Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GNI Gresik, Saksi Bisu Sejarah, Simbol Gotong Royong Masyarakat yang Sempat akan Dibongkar

Kompas.com - 25/08/2021, 16:12 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sebutan kota industri, melekat pada Kabupaten Gresik hingga kini.

Namun di sisi lain, kabupaten yang merupakan tetangga dari Surabaya ini menyimpan banyak peninggalan sejarah dan budaya.

Salah satunya, Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik yang terletak di Jalan Pahlawan.

Gedung ini berada sekitar 500 meter dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Gresik kota.

Baca juga: Bupati Gresik Siapkan Voucer Belanja Rp 200.000 untuk Warga Isoman yang Bersedia Pindah ke Gejos

Bisa dibilang, gedung ini cukup spesial bagi warga Gresik.

Bangunan dua lantai tersebut menjadi saksi bisu sejarah mengenai gotong royong masyarakat yang terjadi pada zaman dulu di Gresik.

Sebelum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik memiliki gedung seperti saat ini, GNI sempat digunakan menjadi tempat rapat bagi para anggota legislatif.

Tidak hanya digunakan oleh anggota dewan saat itu, namun warga sekitar juga memanfaatkan GNI sebagai tempat berkumpul untuk membahas kondisi situasi, rapat hingga pusat kesenian dan budaya.

"Dulu saat anggota DPRGR (DPR gotong royong) kalau rapat ya di GNI, kan saat itu belum punya gedung sendiri seperti sekarang. Apalagi, gedung representatif di Gresik saat itu hanya GNI," ujar budayawan dan pengamat sejarah Gresik Krisaji AW, saat ditemui pekan lalu.

Kuatnya rekam jejak sejarah yang dimiliki oleh GNI Gresik, termasuk lamanya usia bangunan, membuat para budayawan dan seniman sempat menentang keras kebijakan Bupati Gresik saat itu, yang ingin mengubah total bentuk GNI Gresik pada 2014 dengan dalih modernisasi.

Baca juga: Bongkar Penjualan Tabung Oksigen di Atas HET, Kapolres Gresik: Rakyat Sedang Susah, Jangan Ambil Untung Pribadi

Awal mula GNI Gresik

Bangunan GNI Gresik mulai dilakukan revitalisasi dan renovasi, usai termasuk dalam cagar budaya.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Bangunan GNI Gresik mulai dilakukan revitalisasi dan renovasi, usai termasuk dalam cagar budaya.

Krisaji menuturkan, sebelum bangunan GNI Gresik tampak seperti sekarang, di lokasi tersebut sebenarnya terdapat empat rumah panggung, yang kini sudah tidak lagi bersisa.

Tiga rumah panggung lantas dipindah tempat, di beberapa lokasi yang masih terbilang berdekatan.

Satu rumah panggung dipindahkan ke tempat yang kini menjadi lokasi Taman Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), satu lagi ke lokasi yang kini menjadi pudak gallery.

Dan yang ketiga, dipindah ke lokasi yang kini menjadi SD Sidokumpul 1.

"Sebelumnya saat masih berupa rumah panggung, ya sempat digunakan sebagai sekolah rakyat (tempat belajar mengajar). Namun karena Gresik butuh gedung pada tahun 1960, maka dibuatlah gedung di lokasi GNI sekarang. Di situ kemudian dibuat pertemuan, rapat, karena Indonesia masih baru merdeka 15 tahun," kata Krisaji.

Baca juga: Cerita Pasutri yang Turun dari Motor dan Hormat Bendera di Gresik: Saya Pikir Awalnya Ditilang...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com