Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

GNI Gresik, Saksi Bisu Sejarah, Simbol Gotong Royong Masyarakat yang Sempat akan Dibongkar

Kompas.com - 25/08/2021, 16:12 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Sebutan kota industri, melekat pada Kabupaten Gresik hingga kini.

Namun di sisi lain, kabupaten yang merupakan tetangga dari Surabaya ini menyimpan banyak peninggalan sejarah dan budaya.

Salah satunya, Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik yang terletak di Jalan Pahlawan.

Gedung ini berada sekitar 500 meter dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Gresik kota.

Baca juga: Bupati Gresik Siapkan Voucer Belanja Rp 200.000 untuk Warga Isoman yang Bersedia Pindah ke Gejos

Bisa dibilang, gedung ini cukup spesial bagi warga Gresik.

Bangunan dua lantai tersebut menjadi saksi bisu sejarah mengenai gotong royong masyarakat yang terjadi pada zaman dulu di Gresik.

Sebelum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik memiliki gedung seperti saat ini, GNI sempat digunakan menjadi tempat rapat bagi para anggota legislatif.

Tidak hanya digunakan oleh anggota dewan saat itu, namun warga sekitar juga memanfaatkan GNI sebagai tempat berkumpul untuk membahas kondisi situasi, rapat hingga pusat kesenian dan budaya.

"Dulu saat anggota DPRGR (DPR gotong royong) kalau rapat ya di GNI, kan saat itu belum punya gedung sendiri seperti sekarang. Apalagi, gedung representatif di Gresik saat itu hanya GNI," ujar budayawan dan pengamat sejarah Gresik Krisaji AW, saat ditemui pekan lalu.

Kuatnya rekam jejak sejarah yang dimiliki oleh GNI Gresik, termasuk lamanya usia bangunan, membuat para budayawan dan seniman sempat menentang keras kebijakan Bupati Gresik saat itu, yang ingin mengubah total bentuk GNI Gresik pada 2014 dengan dalih modernisasi.

Baca juga: Bongkar Penjualan Tabung Oksigen di Atas HET, Kapolres Gresik: Rakyat Sedang Susah, Jangan Ambil Untung Pribadi

Awal mula GNI Gresik

Bangunan GNI Gresik mulai dilakukan revitalisasi dan renovasi, usai termasuk dalam cagar budaya.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Bangunan GNI Gresik mulai dilakukan revitalisasi dan renovasi, usai termasuk dalam cagar budaya.

Krisaji menuturkan, sebelum bangunan GNI Gresik tampak seperti sekarang, di lokasi tersebut sebenarnya terdapat empat rumah panggung, yang kini sudah tidak lagi bersisa.

Tiga rumah panggung lantas dipindah tempat, di beberapa lokasi yang masih terbilang berdekatan.

Satu rumah panggung dipindahkan ke tempat yang kini menjadi lokasi Taman Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), satu lagi ke lokasi yang kini menjadi pudak gallery.

Dan yang ketiga, dipindah ke lokasi yang kini menjadi SD Sidokumpul 1.

"Sebelumnya saat masih berupa rumah panggung, ya sempat digunakan sebagai sekolah rakyat (tempat belajar mengajar). Namun karena Gresik butuh gedung pada tahun 1960, maka dibuatlah gedung di lokasi GNI sekarang. Di situ kemudian dibuat pertemuan, rapat, karena Indonesia masih baru merdeka 15 tahun," kata Krisaji.

Baca juga: Cerita Pasutri yang Turun dari Motor dan Hormat Bendera di Gresik: Saya Pikir Awalnya Ditilang...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapal Pengangkut Kepala Sawit di OKI Sumsel Dibajak, Pelaku Bawa Senjata Api Rakitan

Kapal Pengangkut Kepala Sawit di OKI Sumsel Dibajak, Pelaku Bawa Senjata Api Rakitan

Regional
2 Kepala Desa di Rote Ndao Tewas Tenggelam Usai Perahu Terbalik Diterjang Gelombang

2 Kepala Desa di Rote Ndao Tewas Tenggelam Usai Perahu Terbalik Diterjang Gelombang

Regional
Korupsi Pengadaan Beras Rp 2,1 Miliar, Eks Pejabat Bulog Serang Divonis 5 Tahun Penjara

Korupsi Pengadaan Beras Rp 2,1 Miliar, Eks Pejabat Bulog Serang Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Sebut Kerja ASN Hanya Asal Serap Anggaran, Gibran: Mohon Maaf yang ASN

Sebut Kerja ASN Hanya Asal Serap Anggaran, Gibran: Mohon Maaf yang ASN

Regional
Kronologi Suami Dibunuh Istri di Sumsel, Berawal dari Perselingkuhan

Kronologi Suami Dibunuh Istri di Sumsel, Berawal dari Perselingkuhan

Regional
Tercatat 535 Kasus DBD di Bima, Pemkab Tetapkan Status KLB

Tercatat 535 Kasus DBD di Bima, Pemkab Tetapkan Status KLB

Regional
KSAU Ungkap Alasan Pesawat Tempur Tidak Ditempatkan di El Tari Kupang yang Berbatasan dengan 2 Negara

KSAU Ungkap Alasan Pesawat Tempur Tidak Ditempatkan di El Tari Kupang yang Berbatasan dengan 2 Negara

Regional
Pemakaman Syabda Perkasa, Dikuburkan Satu Liang Lahad dengan Ibu dan Neneknya hingga Diiringi Gerimis

Pemakaman Syabda Perkasa, Dikuburkan Satu Liang Lahad dengan Ibu dan Neneknya hingga Diiringi Gerimis

Regional
Demo Pertanyakan Kasus KSP Karya Bhakti di Batam Ricuh, Polisi Sebut Hanya Saling Dorong

Demo Pertanyakan Kasus KSP Karya Bhakti di Batam Ricuh, Polisi Sebut Hanya Saling Dorong

Regional
Banjir Melanda Dompu, Rumah Warga dan Puluhan Ton Jagung Terendam

Banjir Melanda Dompu, Rumah Warga dan Puluhan Ton Jagung Terendam

Regional
Tidak Terima Direkam, 2 Pria di Trenggalek keroyok Remaja

Tidak Terima Direkam, 2 Pria di Trenggalek keroyok Remaja

Regional
Anjing Terpapar Rabies di Dompu Akan Dimusnahkan

Anjing Terpapar Rabies di Dompu Akan Dimusnahkan

Regional
Tersengat Listrik, Pria di Karanganyar Tewas di Atas Pohon Petai

Tersengat Listrik, Pria di Karanganyar Tewas di Atas Pohon Petai

Regional
Kesal Sering Diselingkuhi, Seorang Istri di Muba Ajak Anak dan Menantu Bunuh Suami

Kesal Sering Diselingkuhi, Seorang Istri di Muba Ajak Anak dan Menantu Bunuh Suami

Regional
BKPPD Gunungkidul Selidiki Dugaan Guru PPPK Nikah Siri

BKPPD Gunungkidul Selidiki Dugaan Guru PPPK Nikah Siri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke