Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Nasi Krawu, Makanan Khas Gresik yang Justru Berasal dari Perantau

Kompas.com - 10/09/2021, 13:06 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Halima, sapaan Halimatus Sa'diyah mengungkapkan, memang kebanyakan para penjual nasi krawu yang ada di Gresik merupakan orang Madura.

Kendati sejalan dengan perkembangan waktu, ada juga penjual nasi krawu yang bukan merupakan warga Madura.

Khusus untuk warung nasi krawu Buk Tiben, Halima mengatakan, sudah mulai eksis sejak 1979.

Halima sendiri merupakan anak bungsu Bu Tiben, dari 11 bersaudara.

Seiring perkembangan waktu, anak-anak dari Buk Tiben kemudian ada yang mengikuti jejak orangtua mereka dengan membuka warung nasi krawu.

Sudah ada enam cabang warung yang berhasil dibuka, salah satunya warung nasi krawu Buk Timan yang juga cukup terkenal di Gresik.

Buk Timan, juga merupakan salah satu anak dari Bu Tiben.

"Tidak hanya di Gresik, ada juga yang buka di Surabaya dan Madura di dekat Jembatan Suramadu. Tapi enggak kayak di sini (tidak seberapa laku), padahal aslinya nasi krawu itu ya dari orang Madura," kata Halima sembari tersenyum.

Baca juga: Jojong Dao dan Latung, Makanan Tradisional Warga Manggarai yang Terancam Punah

Salah satu lauk yang bisa dipilih oleh pembeli, saat makan nasi krawu khas Gresik di warung Buk Tiben.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Salah satu lauk yang bisa dipilih oleh pembeli, saat makan nasi krawu khas Gresik di warung Buk Tiben.
Terimbas pandemi

Halima mengaku, pandemi Covid-19 serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut berimbas terhadap omzet penjualan nasi krawu di warung Buk Tiben.

Namun, penjualan nasi krawu di tempatnya kini mulai kembali menggeliat, setelah Gresik berada di Level II PPKM.

"Sehari bisa 300 sampai 400 porsi (terjual), malah sebelum pandemi bisa sampai 500 porsi," ucap Halima.

Kendati demikian, Halima tetap merasa bersyukur barang dagangan yang dijual masih tetap dicari dan digemari oleh warga.

Seiring kondisi Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, membuat pihaknya mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran.

"Bukanya itu mulai pukul 06.00 WIB. Tapi memang kebanyakan dibungkus, dibawa pulang," tutur Halima.

Baca juga: Tanean Lanjhang, Rumah Adat Madura, Simbol Kuatnya Kekerabatan dan Keharmonisan Cinta

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com