Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sejarah Kabupaten Lamongan

Kompas.com - 09/09/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Lamongan menjadi daerah pertama di Pulau Jawa yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu.

Hal itu berdasarkan asesmen yang dirilis Kementerian Kesehatan pada Selasa (7/9/2021).

Profil Kabupaten Lamongan

Kabupaten Lamongan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di barat.

Pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan terletak 50 km sebelah barat Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: Lamongan Level 1 PPKM, Bupati: Tidak Boleh Euforia

Kabupaten Lamongan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila.

Kabupaten Lamongan terdiri dari 27 kecamatan, 12 kelurahan, dan 462 desa.

Sejarah Kabupaten Lamongan

Menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit sekitar 1543 M, wilayah Lamongan masuk dalam kekuasaan Kasunanan Giri.

Dikutip dari Kablamongan.go.id, Ranggahadi juga dikenal dengan nama Mbah Lamong. Ia sangat dicintai rakyatnya karena mengayomi rakyatnya. Tempat tinggal Mbah Lamong tersebut kemudian dikenal dengan nama Lamomgan.

Hadi berasal dari Dusun Cancing yang saat ini masuk wilayah Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbing, Kabupaten Lamongan.

Baca juga: Lamongan Jadi Daerah Berstatus PPKM Level 1 Pertama di Pulau Jawa, Bupati: Alhamdulillah...

Foto peserta arak-arakan di Lamongan yang diambil tahun 1910digitalcollections.universiteitleiden Foto peserta arak-arakan di Lamongan yang diambil tahun 1910
Saat masih muda, ia belajar di Kasunan Giri dan menjadi salah satu murid kesayangan Kanjeng Sunan Giri. Hadi dikenal sebagai pemuda yang terampil, cakap dan menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan.

Oleh Sunan Giri, Hadi kemudian diperintahkan menyebarkan agama Islam di sebelah barat Kasunanan Giri.

Selain menyebarkan agama Islam, Hadi juga ditugasi untuk menyusun pemerintahan yang bersendikan agama Islam.

Hadi dan rombongannya kemudian menyusuri sungai besar yang bersumber dari Gunung Pandan dan bermuara di Laut Gresik.

Baca juga: Khofifah Sebut Lamongan sebagai Daerah Berstatus PPKM Level 1 Pertama di Pulau Jawa

Mereka kemudian sampai di sebuah desa. Hadi pun menyebarkan agama Islam dan membentuk susunan pemerintahan baru. Desa tersebut kemudian berkembang dengan pesat.

Mengetahui hal tersebut, Sunan Giri memanggil Hadi untuk pulang. Setelah tiba di Kasunanan Giri di kawasan Gresik, Hadi mendapatkan pangkat sebagai Rangga.

Pangkat tersebut memungkinkan Hadi untuk memimpin pemerintahan di tempat baru. Oleh Sunan Giri, Hadi yang dipanggil Ranggahadi diminta untuk mencari daerah yang bernama Kenduruan.

Baca juga: Lamongan Masuk PPKM Level 1, Maharani Zoo Akan Kembali Dibuka bagi Wisatawan

Foto Makam Sunan Drajat di Patjiran dekat Lamongan yang diambil antara tahun 1941 hingga 1953digitalcollections.universiteitleiden Foto Makam Sunan Drajat di Patjiran dekat Lamongan yang diambil antara tahun 1941 hingga 1953
Ia pun kembali ke daerah yang pertama kali ia datangi dan melanjutkan perjalanan ke utara.

Di utara, dia menemukan sebuah wilayah yang tandus dan sedang mengalami kekeringan. Ranggahadi kemudian mengirim utusan ke Sunan Giri II untuk memberi bantuan.

Utusan kemudian kembali dengan membawa seperangkat tombak bernama 'Cis'. Tombak itu kemudian ditancapkan ke tanah dan menyemburkan air.

Warga yang melihat keajaiban itu kemudian menaruh kepercayaan pada Ranggahadi dan memeluk Islam.

Di kawasan tersebut, Ranggahadi membentuk pemerintahan. Namun, karena wilayah tersebut bukan tujuan utamanya, rombongan Rangga Hadi melanjutkan perjalanan ke arah timur.

Baca juga: Sunan Giri, Menyebarkan Islam Lewat Permainan Kanak-kanak

Di wilayah ketiga ini, Ranggahadi juga kembali berhadapan dengan bencana kekeringan. Seperti sebelumnya, dia menancapkan tombak dan atas kuasa Tuhan, air memancar di wilayah itu.

Warga sekitar kemudian juga menaruh hormat pada Rangga Hadi dan memeluk Islam.

Rangga Hadi kemudian melanjutkan perjalanan ke arah utara hingga sampai di wilayah tujuannya, yaitu Kenduruan.

Di Kenduruan, ia pun membentuk pemerintahan dan fasilitas keagamaan. Kenduruan sampai sekarang masih ada dan tetap bernama Kampung Kenduruan yang masuk wilayah Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.

Ranggahadi memiliki kecakapan untuk membina, mengarahkan, membimbing, dan melayani rakyat atau dalam bahasa Jawa disebut ngemong.

Dari sifat tersebut, Rangga Hadi mendapat julukan sebagai Mbah Lamong. Hingga kawasan yang dipimpin oleh Mbah Lamong kemudian dikenal dengan nama Lamongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com