Namun, sampai hari ini belum ada permintaan maaf dari Viktor. Mahasiswa, kata Tonny, berharap Polda NTT secepatnya menindaklanjuti laporan itu.
Tonny mengapresiasi Polda NTT karena sudah menerima laporan mahasiswa. Mereka mendukung Polda untuk mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang status sosial.
"Kami tantang Polda NTT. Jangan hanya berani saja dengan rakyat kecil, dalam penanganan pelanggaran protokol kesehatan, dengan menyuruh push up. Tapi kalau pelanggaran itu dilakukan oleh pejabat publik dibiarkan, sehingga sekali lagi kami tantang Kapolda NTT," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna, membenarkan laporan itu.
"Betul ada laporan, tapi saya belum update hasilnya," kata Krisna singkat.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah video dan foto beberapa pejabat di Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti pesta dan panggung hiburan viral di media sosial.
Baca juga: Polisi Usut Kerumunan Pejabat NTT Saat Pesta di Pulau Semau, Ini Hasilnya
Dalam video itu, terlihat ratusan orang dalam kerumunan hingga pelanggaran protokol kesehatan.
Video tersebut merupakan kegiatan Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) berlangsung Jumat (27/8/2021) di Pantai Pulau Semau, Kabupaten Kupang.
Hadir dalam acara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan wali kota dan para bupati se-NTT, serta sejumlah pejabat lainnya.
Ada yang menggunakan masker dan banyak juga yang melepas masker.
Terlihat pula ada panggung hiburan di mana kepala daerah yang turut menyumbangkan lagu dan para pemain musik di atas panggung tidak menggunakan masker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.