Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Ditangkap Saat Adang Alat Berat di Proyek Jalan ke Sirkuit Mandalika Telah Dibebaskan

Kompas.com - 01/09/2021, 18:22 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Sali, warga Dusun Bangah, Desa Sengkol, Lombok Tengah, yang sempat ditangkap polisi saat mengadang alat berat di lokasi pengerjaan jalan bypass menuju Sirkuit MotoGP Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah.

Aksi itu dilakukan Sali sebagai bentuk protes pembangunan jalan bypass di lokasi itu.

Kapolsek Pujut Iptu Abdurrahman mengatakan, warga Dusun Bangah tersebut telah dibebaskan.

"Sudah (dibebaskan) langsung kemarin malam," kata Kapolsek Pujut Iptu Abdurrahman mmelalui pesan singkat, Rabu (1/9/2021).

Sementara itu, Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono mengaku, belum mengetahui perihal penangkapan warga tersebut. Menurutnya, pengadangan seperti itu bisa saja terjadi.

Baca juga: Tolak Pengerjaan Jalan Bypass ke Sirkuit Mandalika dan Adang Alat Berat, 1 Warga Ditahan Polisi

"Memang kalau ada perlawanan-perlawanan tersebut, kita tidak bisa memungkiri, mungkin masih ada klaim warga," kata Herry di halaman Mapolres Lombok Tengah.

Meski begitu, Herry menjamin akan menerapkan pendekatan yang humanis kepada warga di sekitar Sirkuit MotoGP Mandalika.

"Tapi kita tetap lakukan pendekatan dan penjelasan secara humanis, dan ini terbukti bahwasanya kondisi pembangunan tetap berjalan aman dan kondusif," kata Herry.

Herry menyebut, jika ada tindakan yang dilakukan polisi di lapangan, hal itu bertujuan untuk penagamanan.

Saat ini, satu peleton personel polisi melakukan penjagaan di tempat pembangunan KEK Mandalika.

 

Sebelumnya, Kapolsek Kuta Iptu Made Diman membenarkan, penangkapan seorang warga bernama Sali di lokasi pembangunan jalan bypass menuju Sirkuit MotoGP Mandalika.

Salah seorang warga Dusun Bangah, Amaq Mae (57), menjelaskan, Sali hanya membantunya mengadang kendaraan berat tersebut.

Awalnya, Amaq Mae nekat mengadang alat berat sebagai bentuk protes. Mae merasa tak pernah menjual tanahnya pada Indonesia Tourism Developtment Corporation (ITDC) selaku pengembang Sirkuit MotoGP Mandalika.

"Si Sali anak saudara saya, dia kasihan liat saya mengadang alat berat terus dicegat petugas, dia ikut membantu pengadangan, tapi dia digeret sama polisi," kata Mae kepada Kompas.com, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Warga Ditangkap Saat Adang Alat Berat di Proyek Jalan Bypass ke Sirkuit Mandalika, Ini Penjelasan Polisi

Mae mengakui menguasai lahan tersebut sejak 1967, wilayah itu masih berbentuk hutan.

"Dulu istilahnya ngagum, jadi kita yang buka lahan ini yang awalnya hutan, tahun 67, dulu belum ada namanya ITDC," kata dia.

Mae memiliki lahan seluas 12 hektare yang biasanya ditanami kacang-kacangan, kemiri, dan kelapa, setiap tahunnya. Mae mempunyai surat bukti, berupa tanda pembayaran pajak berupa pipil terkait tanah itu.

"Kami mencoba mengadang alat berat karena saya merasa tanah ini belum saya jual kepada ITDC. Terus kami juga berbenturan dengan petugas, namun apalah kita ini cuma rakyat, tetap kalah," kata Mae.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com