Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Masih Tinggal di Lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika...

Kompas.com - 30/08/2021, 08:27 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Dusun Ebunut merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dan terkena dampak pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika.

Hingga saat ini, puluhan Kepala Keluarga (KK) masih mendiami tempat tersebut.

Berikut kisah merka yang masih tinggal di tengah lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika:

Baca juga: Cerita Rinayu, Nenek yang Tetap Menenun di Lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika

Penjual sayur "jajal" sirkuit

Seorang ibu penjual sayur keliling di Dusun Ebunut yang sedang menjajakan dagangannyaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Seorang ibu penjual sayur keliling di Dusun Ebunut yang sedang menjajakan dagangannya

Sukani (41) merupakan salah satu warga Dusun Ebunut yang bekerja sebagai pedagang sayur keliling.

Ia mengakui memiliki surat tanah berbentuk surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik) yang masih tersimpan di rumahnya.

Sebagai penjual sayur yang berpenghasilan Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per hari, Sukani menuturkan, kini ia sangat sulit mengakses jalan karena hampir semua jalan sudah dipagari.

Sukarni pun terpaksa harus memutar arah dari jalan yang sebelumnya biasa dia lalui.

“Susah sekarang mau jualan harus muter lewat utara dulu, dan jalannya juga saya bingung karena banyak jalan yang berliku-liku dan bergelombang,” kata Sukani.

Sebagai tulang punggung keluarga membantu suaminya yang tidak memiliki pekerjaan tetap, ia tampak muram ketika menuturkan kisahnya.

Baca juga: Keseruan Anak-anak Dusun Ebunut Bermain Gasing di Tengah Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika

Sukarni bercerita pernah dikejar oleh penjaga sirkuit saat hendak melintasi kawasan hingga mengakibatkan motor dan dagangannya terjatuh.

“Jatuh kemarin kejedot kepala saya dikejar penjaga, karena tidak boleh menginjak jalan sirkuit. Tapi gak dikasih jalan keluar masuk, bagaimana saya enggak injak jalan sirkuit, karena tidak ada jalan lain,” kata Sukani.

Ibu tiga anak ini berharap, persoalan lahan ini segera diselesaikan oleh pihak ITDC maupun pemerintah agar ia bisa pindah dan tidak terjebak lagi di dalam sirkuit.

Ia masih ingin tetap bertahan karena menurutnya tanah yang dimiliki sekitar lebih dari 20 are belum dibebaskan oleh Indonesia Tourism Devlopmen Corporation (ITDC) selaku pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

“Saya masih tinggal di sini karena tanah saya belum dibayar, kalau saya sudah dibayar pasti kita akan pergi,” kata Sukani ditemui di pemberhentian ia jualan yang berada di lingkaran sirkuit, Sabtu (21/8/2021).

Nenek Rinahayu menenun di lingkaran Sirkuit Mandalika

Rinayu salah satu warga Dusun Ebunut yang masih tinggal di lingkaran Sirkuit MotoGP MandalikaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Rinayu salah satu warga Dusun Ebunut yang masih tinggal di lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika

Warga lainnya yang masih beraktivitas mencari penghidupan di lingkaran Sirkuit Moto GP Mandalika ialah Rinayu (75).

Dengan bibir merah kecoklatan karena mengunyah buah pinang, nenek tersebut tampak menenun menghadap Sirkuit MotoGP Mandalika, tepatnya di lintasan ke 7.

Sesekali aktivitas menenunnya di sebuah gazebo terhenti sejenak melihat truk-truk melintas di depannya.

Dalam sebulan biasanya Rinayu mampu memproduksi kain tenun sebanyak 2 sampai 3 kain tergantung motif yang diinginkan pelanggan.

Saat Kompas.com mengunjungi tempatnya, Rinayu tampak menenun motif kembang komak, yakni kain tenun hitam dengan garis kotak-kotak putih.

Baca juga: Pagar Sirkuit MotoGP Mandalika Dirusak Warga, ITDC Bangun Terowongan dan Siapkan Solusi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com